PM Australia Kecam Qantas

Reporter

Editor

Selasa, 1 November 2011 03:25 WIB

Qantas. REUTERS/Daniel Munoz

TEMPO Interaktif, SIDNEY: - Maskapai penerbangan Australia, Qantas, kembali mengudara setelah pengadilan arbitrase Fair Work Australia memerintahkan agar sengketa antara manajemen dan serikat buruh diakhiri. "Kami telah memutuskan untuk mengakhiri aksi industri berkepanjangan," demikian diungkapkan pengadilan.




"Ini kemenangan bagi penumpang," kata Perdana Menteri Australia Julia Gillard menanggapi keputusan pengadilan. Gillard tak lupa mengecam aksi penghentian penerbangan yang dianggap sepihak. "Saya kira keputusan memarkir seluruh pesawat itu tak bisa diterima!" Ia memerintahkan Kepala Eksekutif Qantas Alan Joyce segera menuntaskan sengketa itu.



Menteri Transportasi Anthony Albanese menyebut aksi manajemen Qantas itu sungguh luar biasa. Sebab, “Kami hanya diberi tahu tiga jam sebelumnya,” ujar Albanese. Gara-gara itu, tokoh oposisi, Tony Abbott, menganggap pemerintah lamban dalam menengahi perseteruan antara serikat pekerja dan manajemen.



Perdana Menteri Gillard akhirnya memberi batas waktu kepada dua belah pihak untuk kembali ke meja perundingan, dan pihak-pihak terkait harus menyetujui kesepakatan dalam waktu 21 hari. "Saya telah jelaskan kepada mereka," ujar Gillard. "Atau mereka akan menghadapi arbitrase yang mengikat."



Pengadilan menyebutkan, keputusan yang dikeluarkan mempertimbangkan dampak aksi mogok karyawan Qantas terhadap industri pariwisata di Australia. Maklum saja, aksi penghentian penerbangan pada Sabtu lalu itu telah mengakibatkan sekitar 70 ribu penumpang terbengkalai.



Advertising
Advertising

Kendati begitu, Pengoperasian kembali ini sempat tertunda dua jam karena perusahaan menunggu lampu hijau dari otoritas penerbangan. Bahkan sebagian penumpang mesti menunggu beberapa hari sebelum seluruh penerbangan benar-benar kembali normal. Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil (CASA) telah mengizinkan penerbangan.




Serikat pekerja dan manajemen terlibat sengketa sejak Agustus lalu terkait dengan rencana perombakan operasional dan pemindahan sebagian operasinya ke luar Australia. Serikat pekerja menentang rencana yang dikhawatirkan bakal membuat lebih dari 1.000 karyawan kehilangan pekerjaan di bagian operasional Qantas, Australia.

AAP | REUTERS | ANN | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

2 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

7 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

8 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

12 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

13 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

13 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

16 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

19 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

25 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

25 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya