Menteri Djan Faridz Mengaku Tidak Lagi Kelola Bisnis
Rabu, 19 Oktober 2011 18:19 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz memastikan tidak akan memanfaatkan posisinya untuk urusan bisnis yang dimilikinya. Saat ini, dia mengaku tidak terlibat lagi mengelola semua perusahaan yang dimilikinya tersebut.
"Semua sudah diurus anak-anak. Sejak menjabat senator saya sudah menanggalkan semuanya," kata Djan, usai serah terima jabatan, Rabu, 18 Oktober 2011.
Djan mengatakan, alasan menanggalkan urusan bisnis, demi menghindari konflik kepentingan. Saat terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), hal itu langsung dilakukan. "Dan saya kira kondisinya akan sama sekarang karena saya tidak terlibat lagi di situ.”
Meski tidak terlibat langsung, kata Djan, dirinya mengaku masih sering datang ke perusahaan itu. "Paling untuk asistensi saja. Tidak ada persoalan nantinya," katanya.
Djan Faridz dikenal sebagai pengusaha yang bergerak di bidang properti. Selain itu, dia juga menggeluti bisnis di bidang energi dan pertambangan. Pria kelahiran Jakarta 5 Agustus 1950 inilah yang membangun kembali Pasar Tanah Abang pasca kebakaran, melalui perusahaan PT Priamanaya Djan International.
Pengusaha perumahan dan rekanan PT PLN (Persero) ini memiliki total kekayaan Rp 87 miliar. Sebagian besarnya berupa harta tidak bergerak (tanah dan bangunan) Rp 69,89 miliar, alat transportasi dan mesin lain Rp 523,7 juta, serta harta bergerak lainnya senilai Rp 1 miliar.
Senator daerah pemilihan DKI Jakarta ini menggantikan posisi Suharso Monoarfa yang, memilih lebih awal mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Bersatu II. Prosesi serah terima jabatan dilangsungkan di aula kantor Kementerian Perumahan Rakyat. Dalam acara itu turut pula dihadiri Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto dan Ketua DPD, Irman Gusman.
Dalam sambutannya, pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia itu bertekad melanjutkan progam kerja yang telah dirintis Suharso sebelumnya. "Saya harus belajar banyak. Sebagai pengusaha, tidak banyak yang saya tahu tentang pemerintahan," kata Djan.
Djan membeberkan, posisi menteri yang diamanahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tak lepas dari campur tangan menteri perumahan sebelumnya. "Dia (Suharso) ajukan nama saya tanpa sepengetahuan saya. Katanya saya banyak pengalaman mendirikan bangunan," kata Djan.
ABDUl RAHMAN