DPR Minta Formasi Baru Kabinet Utamakan Pangan  

Reporter

Editor

Rabu, 19 Oktober 2011 11:32 WIB

TEMPO/Subekti

TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisi Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat meminta pergantian beberapa menteri di bidang ekonomi bisa menjawab persoalan bangsa khususnya dalam bidang pangan. Pemerintah diminta memetakan persoalan ekonomi dan pangan dengan lebih terukur dengan perombakan kursi kabinet dan penambahan beberapa wakil menteri.

“Orang-orang terbaik anggapan Presiden yang duduk di kementerian bidang ekonomi akan kami pantau terus-menerus untuk mengawal terpenuhinya target utama swasembada pangan pada 2014”, kata anggota Komisi Pertanian DPR Ma'mur Hasanuddin, Rabu, 19 Oktober 2011.

Ma'mur menilai perubahan formasi di beberapa kementerian cukup melegakan, terutama posisi Menteri Perdagangan yang bergeser dari Mari Pangestu menjadi Gita Wirjawan. Namun pergantian pada orang yang baru di berbagai kementerian ekonomi termasuk menteri perdagangan masih akan dibuktikan tiga hingga enam bulan ke depan.

Dia juga menyayangkan masih adanya pilih kasih dalam pemilihan formasi menteri bidang ekonomi yang baru. “Ketika memilih menteri, sangat terlihat formasi keterwakilan etnis, dan sangat kentara unsur suka-tidak suka (like and dislike)," kata dia.

Seharusnya, kata dia, Presiden memilih pejabat berdasar performa kerja dan keberpihakan pada rakyat kecil. Lebih jauh Kementerian Perindustrian dan Kementerian Riset dan Teknologi diharapkan mampu melakukan kerja-kerja positif untuk mendukung perangkat terwujudnya swasembada pangan.

“Industri pangan dalam negeri selama ini menjadi mandul akibat kebijakan impor yang selalu membuat gejolak politik pangan dalam negeri. Dengan mudahnya segala barang yang diperlukan yang tinggal beli dari luar membuat tidak ada keberpihakan riset dalam negeri baik sisi anggaran maupun kinerja. Bagaimana melakukan riset jika anggarannya sangat minim," ucap Ma'mur.

Yang terakhir harapan Ma'mur adalah dengan berubahnya wakil menteri pertanian diharapkan dapat menyinergikan kebijakan Kementerian Pertanian terkait pangan. Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan yang kini sangat menguasai data karena sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Pusat Statistik diharapkan bisa menguatkan sistem pendataan pangan.

Dengan begitu kebijakan impor tanpa basis data yang jelas, menurut dia, bisa diminimalkan. “Kementerian Pertanian juga mampu melawan kebijakan impor pangan pada rapat koordinasi terbatas bidang pangan," ujar dia lagi.

ROSALINA

Berita terkait

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

8 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

13 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

16 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

20 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

20 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

24 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

26 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

32 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

33 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya

Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

38 hari lalu

Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

Menhub Budi Karya Sumadi memperkirakan titik kemacetan pada arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi di ruas Jalan Tol Cipali.

Baca Selengkapnya