TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Burhanuddin Abdullah mengakui, kedatangan IMF tidak otomatis mengangkat nilai rupiah. Masyarakat ekonomi, kata dia, masih menunggu isi program Letter of Intent (LoI) yang diusulkan pemerintah. "Semua tidak otomatis, melalui pembicaraan dulu," kata Burhanuddin usai menghadiri pelantikan Marzuki Darusman sebagai Sekretaris Kabinet yang baru di Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/7).
"Yang penting harus kredibel, karena program akan dibaca oleh pasar," kata Burhanuddin menekankan pentingnya program LoI tersebut. Mengenai kenaikan suku Bunga yang akan dilakukan Bank Indonesia, menurut Burhanuddin, itu terpaksa dilakukan karena BI concern terhadap laju inflasi yang terjadi.
Ia melihat, perlu ada kordinasi antara kebijakan moneter yang dilakukan BI dengan kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah. Karena, program ekonomi makro tidak akan berjalan tanpa koordinasi antara kebijakan fiskal dan moneter. "Tinggal mencari titik temu diantara keduanya," kata Burhanuddin mengakhiri pembicaraan sambil memasuki Volvo dinasnya. (Dian Novita)
Berita terkait
Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024
1 jam lalu
Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024
Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.