Produksi Minyak Nasional Sempat Anjlok

Reporter

Editor

Kamis, 29 September 2011 18:20 WIB

TEMPO/Maha S Adi.

TEMPO Interaktif, Jakarta - Produksi minyak mentah Indonesia sempat turun sampai dibawah angka 900.000 barel. Penurunan tersebut salah satunya diakibatkan oleh terbakarnya Kapal Lentera Bangsa milik CNOOC beberapa hari lalu. "Turun jadi sekitar 890.000 barel per hari," ujar Deputi Operasi Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas (BPMigas), Rudi Rubiandini, Kamis (29/09).

Tetapi,secara rata-rata selama sebulan, angka produksi nasional masih berada di kisaran 912.000 barel per hari. Sementara jika dihitung dari awal tahun, rerata produksi baru sampai 905.000 barel per hari.

Rudi memperkirakan rata-rata produksi akan turun selama sepekan. Pasalnya, kecelakaan kapal milik CNOOC itu berdampak dengan pengurangan produksi hampir sebanyak 16 ribu barel per hari."Tapi kalau sudah recovery dan ada pengganti kapal, akan kembali normal."

Sementara ini untuk memulihkan angka produksi, BPMigas menggenjot produksi dari beberapa sumur yang berpotensial seperti yang berada di Lapangan Sukowati."Sehingga angka produksi hari ini sudah lumayan, sudah diatas 900 ribu barel lagi. Dibawah 900 ribu itu sempat menimbulkan tekanan psikologis soalnya" katanya.

Berdasarkan perhitungan, produksi akan menyentuh level 920.000 barel per hari pada bulan depan. Rata-rata produksi sampai akhir tahun diperkirakan akan berada di angka 940 ribu barel per hari, itu pun sudah dengan upaya optimal dengan menguras minyak secara habis-habisan.

Sementara itu, Kepala BPMigas, R.Priyono menjabarkan total produksi minyak terjual (lifting) bakal berada dibawah angka produksi. Priyono memperkirakan hingga akhir tahun lifting yang dapat dicapai oleh pemerintah hanya sekitar 915 ribu barel per hari."Itu saja sudah angka yang bagus," kata dia.

Menurutnya, lifting menurun akibat dampak dari faktor tak terduga yang berada di luar kendali BP Migas, seperti penurunan produksi PT Chevron Pacific Indonesia sebesar 20.000 bph sebagai akibat dari kerusakan di pipa Transportasi Gas Indonesia (TGI) dan penurunan produksi Blok West Madura Offshore.

Untuk mendongkrak angka lifting, BPMigas akan melepas stok cadangan minyak nasional yang tersebar di tangki-tangki. Tahun ini pemerintah memiliki cadangan minyak mentah sebanyak 11 juta barel. Cadangan yang akan dilepas untuk mendongkrak produksi diperkirakan sebanyak 4 juta barel, sementara sisanya tetap disimpan sebagai cadangan. Pelepasan cadangan sebanyak 4 juta barel yang dilepas di akhir tahun diperkirakan dapat mendongkrak angka produksi hingga 10 ribu barel per hari.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita terkait

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

12 Desember 2023

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

SKK Migas mencatat peningkatan angka produksi minyak di tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

26 November 2023

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

SKK Migas mengungkapkan total nilai kontrak antarperusahaan dalam negeri yang ditandatangani di Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 Jakarta

Baca Selengkapnya

SKK Migas: Nilai Investasi Eksplorasi Minyak dan Gas Tahun Ini US$ 1,7 Miliar, Tertinggi sejak 2016

23 Januari 2023

SKK Migas: Nilai Investasi Eksplorasi Minyak dan Gas Tahun Ini US$ 1,7 Miliar, Tertinggi sejak 2016

SKK Migas akan melakukan eksplorasi minyak dan gas di 57 sumur dengan nilai investasi mencapai US$ 1,7 miliar. Tertinggi sejak 2016.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Targetkan Pengeboran 57 Sumur Eksplorasi, Bertambah 90 Persen

19 Januari 2023

SKK Migas Targetkan Pengeboran 57 Sumur Eksplorasi, Bertambah 90 Persen

SKK Migas menargetkan pengeboran sebanyak 57 sumur eksplorasi tajak pada 2023, meningkat 90 persen dibanding capaian tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

23 November 2022

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Berencana Digitalisasi Proses Lifting hingga Eksplorasi

13 November 2019

SKK Migas Berencana Digitalisasi Proses Lifting hingga Eksplorasi

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, industri hulu Migas juga perlu melakukan inovasi dalam cara mengeksplorasi hingga cara produksi.

Baca Selengkapnya

Impor Minyak Turun 52 Persen, Pertamina Hemat Rp 20 Triliun

2 Mei 2019

Impor Minyak Turun 52 Persen, Pertamina Hemat Rp 20 Triliun

Pertamina mengurangi impor minyak hingga 52 persen sehingga mampu berhemat Rp 20 triliun lebih.

Baca Selengkapnya

Kelar Lebih Cepat, Investasi Lapangan Jangkrik Hemat 10 Persen

31 Oktober 2017

Kelar Lebih Cepat, Investasi Lapangan Jangkrik Hemat 10 Persen

SKK Migas memyebutkan penghematan anggaran sebesar sekitar 5 sampai 10 persen dari pembangunan fasilitas produksi gas lapangan Jangkrik.

Baca Selengkapnya

Tiga Brimob Tewas Tertembak, SKK Migas Koordinasi dengan Polri

11 Oktober 2017

Tiga Brimob Tewas Tertembak, SKK Migas Koordinasi dengan Polri

Tiga anggota Brigade Mobil tewas saat berjaga di tambang minyak dan gas di Blora, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Didorong Segera Rampungkan Revisi UU Migas

3 Oktober 2017

Pemerintah Didorong Segera Rampungkan Revisi UU Migas

Pemerintah diminta segera mengambil sikap ihwal revisi Undang-undang Minyak dan Gas. Pengurus Serikat Pekerja Satuan Kerja Khusus Migas Bambang Dwi Djanuarto?menilai pemerintah kurang responsif dalam menyelesaikan revisi UU Migas.

Baca Selengkapnya