Industri Otomotif Tumbuh, Permintaan Karet Meningkat  

Reporter

Editor

Senin, 26 September 2011 11:28 WIB

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Menteri Pertanian Bayu Krishnamurti mengatakan permintaan dunia akan bahan baku karet bakal meningkat karena tingginya pertumbuhan industri otomotif. Sebabnya, 80 persen komoditas karet digunakan untuk otomotif, yaitu sebagai bahan pembuat ban. Sedangkan 10 persen untuk industri kesehatan dan 10 persen sisanya untuk industri lainnya.

Bayu menyebutkan pertumbuhan permintaan karet beberapa tahun mendatang diperkirakan terjadi di kawasan Asia sekitar 8-9 persen. Meski di kawasan Eropa dan Amerika Serikat hanya akan tumbuh 2 persen, di tingkat global pertumbuhan permintaan karet akan stabil di kisaran 5-6 persen.

Permintaan yang tinggi di tingkat Asia disebabkan oleh krisis yang terjadi di Eropa, sehingga prospek perekonomian global akan ditopang kawasan Asia seperti Cina, India, dan negara-negara yang tergabung dalam ASEAN. “Apalagi proses recovery krisis di Eropa butuh waktu lama. Lebih lama dari proses recovery sewaktu Amerika Serikat krisis tahun 2008-2009,” ujar Bayu saat membuka Lokakarya Karet Nasional 2011 di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Senin 26 September 2011.

Negara-negara produsen industri otomotif juga akan mengalihkan pembangunan pabrik pengolahannya ke kawasan Asia yang memiliki akses lebih dekat ke negara penghasil karet. Alasannya, biaya transportasi untuk pengiriman bahan baku mulai tinggi.

“Indonesia sebagai penghasil karet terbesar juga memiliki market yang besar dengan pertumbuhan otomotif yang tinggi, khususnya sepeda motor. Dengan begitu pasar karet dunia masih akan kuat, tapi berarti persaingan semakin ketat,” kata Bayu lagi.

Dia melanjutkan, Indonesia sebagai negara penghasil karet terbesar harus bisa memanfaatkan potensi yang ada. Apalagi saat ini belum ada teknologi yang bisa menghasikan karet sintetik, sehingga karet alam tetap menjadi tumpuan bagi sektor otomotif.

Komoditas karet Indonesia mempunyai areal terluas di dunia, yaitu 3,4 juta hektare dengan produksi 2,6 juta ton. Ini membuat Indonesia sebagai negara kedua terbesar penghasil karet setelah Thailand. Sayangnya, produktivitas lahan karet Indonesia masih rendah, rata-rata hanya 0,8 ton per hektare.

“Tapi potensi pertumbuhan permintaan akan karet ini jangan membuat kita terbelenggu dengan produksi crumb rubber saja. Sebagai negara dengan pertumbuhan sepeda motor tertinggi, kita juga harus bisa menjadi produsen ban sepeda motor terbesar, supaya ada nilai tambah,” ujarnya lagi.

ROSALINA

Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

20 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

1 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

3 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

4 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

9 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

10 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

10 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

11 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

11 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

15 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya