TEMPO Interaktif, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah lebih mempertimbangkan pembiayaan ekspor atau trade financing daripada kebijakan repatriasi. “Sistem pembayaran dapat bermacam-macam, tetapi sekarang yang perlu adalah trade financing,” kata Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Distribusi dan Logistik Kadin, Natsir Mansyur, Kamis, 22 September 2011.
Pembiayaan ekspor, menurut dia, dapat meningkatkan keuntungan karena mampu memangkas biaya akibat adanya pihak ketiga. Dengan begitu, eksportir bisa langsung bertransaksi dengan produsen. “Ada margin 10 persen yang bisa dipangkas dari adanya pihak ketiga,” kata Natsir.
Sedangkan kebijakan repatriasi yang diterapkan Bank Indonesia sebagai jalur transparansi transaksi ekspor diyakini mampu memenuhi kebutuhan valuta asing nasional dengan menarik dana hasil ekspor ke dalam negeri. Hal ini dilakukan dengan menghimpun potensi devisa negara yang selama ini banyak terparkir di luar negeri.
Terkait dengan pelemahan nilai tukar rupiah belakangan ini, Natsir menilai kalangan eksportir akan diuntungkan. “Importir paling rugi.” Kadin hanya bisa berharap Bank Indonesia bisa menahan laju pelemahan nilai rupiah ini.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita terkait
Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu
26 hari lalu
BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral
27 hari lalu
Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.
Baca SelengkapnyaEkspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab
16 November 2023
Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.
Baca SelengkapnyaTerkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia
15 November 2023
Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional
15 November 2023
Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.
Baca SelengkapnyaJokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya
26 September 2023
Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.
Baca SelengkapnyaNilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?
11 Januari 2023
Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.
Baca SelengkapnyaKinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai
20 Desember 2022
Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.
Baca SelengkapnyaEkspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya
17 Oktober 2022
BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.
Baca SelengkapnyaBulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen
15 Juni 2022
Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya