IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi RI  

Reporter

Editor

Kamis, 22 September 2011 07:08 WIB

REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO Interaktif, Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) meramalkan adanya perlambatan kinerja ekonomi Indonesia. Itu terjadi akibat dampak ketidakpastian ekonomi di kawasan Eropa dan Amerika Serikat.

Dalam laporan World Economy Outlook edisi September 2011 yang dirilis kemarin, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global 2011 dan 2012 masing-masing 4 persen. Lebih rendah dari ramalan sebelumnya 4,3 persen (2011) dan 4,4 persen (2012).

Untuk Indonesia, IMF juga memangkas proyeksi kinerja ekonomi menjadi 6,4 persen tahun ini dan 6,3 persen tahun depan. Sebelumnya IMF meramalkan ekonomi Indonesia 2011 dan 2012 tumbuh 6,5 persen dari produk domestik bruto.

Menanggapi laporan lembaga keuangan internasional itu, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan akan mempelajari proyeksi berbagai pihak agar langkah pemerintah tak gamang. Pemerintah berketetapan menjaga momentum pertumbuhan tidak sampai turun.

"Banyak yang meramal (perlambatan) seperti itu, tapi beberapa kali banyak yang keliru," kata Hatta kemarin. Dia mengakui krisis dunia akan mempengaruhi permintaan ekspor dari Indonesia dan selanjutnya berdampak ke pertumbuhan.

Namun, kata Hatta, untuk menjaga laju pertumbuhan tetap tinggi, yang terpenting adalah konsumsi domestik, dengan mempertahankan tingkat daya beli masyarakat dan menekan inflasi. "Suplai harus dijaga mencukupi dalam harga stabil," katanya,

Hatta menilai gejolak di Eropa dan Amerika Serikat tidak berimbas langsung ke Indonesia. Tapi, karena krisis bisa berdampak pada dua negara tujuan ekspor terbesar RI, yakni Cina dan India, Indonesia pasti merasakan imbasnya juga. "Kami tidak panik, percaya diri, tapi waspada," ujarnya.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brojonegoro menegaskan, pemerintah tak akan mengubah target pertumbuhan sebesar 6,7 persen tahun depan. "Kami lihat 6,7 persen itu cukup tinggi, tapi kalau dinaikkan lagi tidak mungkin. Ini juga salah satu sinyal kita tahun depan akan berat," katanya kemarin.

Bambang juga optimistis target pertumbuhan tahun ini sebesar 6,5 persen tercapai. Optimisme itu ditopang semakin membaiknya konsumsi pemerintah pada semester kedua ini.

Bambang menilai penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat bukan tanda krisis ekonomi mulai melanda Tanah Air. Ia meyakinkan bahwa fundamental ekonomi dalam negeri bagus dan akan tahan menghadapi krisis global.

Meski optimistis, Bambang menambahkan, pemerintah tetap waspada. Menurut dia, pemerintah dan Bank Indonesia saling memberikan informasi di pasar utang, saham, dan uang.

Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar mengatakan perlambatan ekonomi global tak akan mempengaruhi kinerja ekspor tahun depan. Indonesia, kata dia, telah melakukan diversifikasi produk dan pasar ekspor, terutama ke negara-negara berkembang.

| AGUSSUP | AKBAR TRI KURNIAWAN | EKA UTAMI APRILIA

Berita terkait

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

54 hari lalu

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.

Baca Selengkapnya

Profil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan

59 hari lalu

Profil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan

Shehbaz Sharif, yang kembali menjabat perdana menteri Pakistan untuk kedua kali, telah memainkan peran penting dalam menyatukan koalisi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

59 hari lalu

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.

Baca Selengkapnya

Shehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali

59 hari lalu

Shehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali

Shehbaz Sharif mengalahkan Omar Ayub dan kembali menduduki posisi Perdana Menteri Pakistan yang ditinggalkannya pada Agustus tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Partai Independen Dukungan Imran Khan Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Pakistan

12 Februari 2024

Partai Independen Dukungan Imran Khan Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Pakistan

Hasil akhir pemilu Pakistan menempatkan partai independen, dukungan mantan PM Imran Khan yang dipenjara, memimpin dengan 93 dari 264 kursi.

Baca Selengkapnya

Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

8 Februari 2024

Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

ISIS mengganggu pemilu Pakistan, sedikitnya lima polisi tewas dalam serangan militan ketika negara itu melakukan pemungutan suara.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Sebabnya

7 Februari 2024

Kemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Sebabnya

Kementerian Keuangan memperrkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat pada 2024. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim

29 Januari 2024

Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim

Indonesia turut mengalami dampak dari perubahan iklim ekstrem, Sri Mulyani bilang, pendanaan berkelanjutan bisa menjadi jawaban untuk mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Mandiri Sekuritas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1 Persen Tahun Ini, Apa Saja Faktor Pendorongnya?

29 Januari 2024

Mandiri Sekuritas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1 Persen Tahun Ini, Apa Saja Faktor Pendorongnya?

Mandiri Sekuritas memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5,1 persen pada 2024. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya