BP Migas Panggil Kontraktor Minyak Bandel

Reporter

Editor

Minggu, 18 September 2011 18:19 WIB

TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), Hardiono, akan memanggil kontraktor minyak dan gas bandel yang belum juga melakukan eksplorasi di wilayah kerjanya masing-masing.

Saat ini terdapat setidaknya 179 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang memiliki komitmen eksplorasi. Namun, baru sekitar 30 kontraktor yang memenuhi komitmen. "Sisanya akan kita panggil," ujar Hardiono, Ahad, 18 September 2011.

Menurut Hardiono, kontraktor akan diminta penjelasan. Pihaknya juga akan menginventarisasi seluruh masalah dan kendala yang dihadapi kontraktor saat tahap eksplorasi. “Kita juga akan berbagi pengalaman dengan KKKS yang sukses, supaya eksplorasi segera jalan,” katanya.

Sebanyak 179 kontraktor ini sebenarnya sudah menjalankan kegiatan di wilayah kerja mereka. Sayangnya, mereka belum melakukan aktivasi sumur secara serius. Kebanyakan KKKS ternyata mengikuti tender untuk future trading.

Artinya, kontraktor hanya melakukan studi seismik. Setelah mendapat data mereka akan menunggu investor baru untuk masuk ke wilayah kerja mereka. "Katakanlah uji seismik habis US$ 1 juta, dia jual US$ 2 juta sudah untung," ujar Hardiono.

Salah satu hal yang menyebabkan kontraktor tidak serius memenuhi komitmen karena pengawasan masih parsial dan kurang maksimal. Untuk mengatasi itu, BP Migas telah membentuk Komunitas Eksplorasi, yang memiliki sekretariat bersama di kantor BP Migas.

Dengan komunitas, pengawasan kegiatan eksplorasi kontraktor semakin ditingkatkan. Pemerintah tidak segan memberi sanksi tegas kepada kontraktor. Pemerintah berjanji tidak mau semudah dulu dalam memberi izin penundaan kegiatan eksplorasi kepada kontraktor.

Selain tidak ada dispensasi, jenjang waktu komitmen eksplorasi dari 0 sampai 6 tahun juga diperketat. Bila setelah melewati tahun keenam kontraktor belum juga memulai eksplorasi, kontrak terpaksa diputuskan dan wilayah Kerja kembali dilelang.

Pemerintah kembali menggalakkan kegiatan eksplorasi karena cadangan minyak terus menurun. Rendahnya angka eksplorasi minyak nasional juga berujung pada rendahnya rasio penggantian cadangan minyak atau replacement reserve ratio.

Rasio tersebut menurun sejak tiga tahun lalu. Pada 2008 rasio penggantian cadangan masih berada pada angka 84 persen, lalu turun menjadi 71 persen tahun berikutnya dan rasion hanya mencapai 41 persen selama tahun lalu.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita terkait

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

12 Desember 2023

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

SKK Migas mencatat peningkatan angka produksi minyak di tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

26 November 2023

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

SKK Migas mengungkapkan total nilai kontrak antarperusahaan dalam negeri yang ditandatangani di Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 Jakarta

Baca Selengkapnya

SKK Migas: Nilai Investasi Eksplorasi Minyak dan Gas Tahun Ini US$ 1,7 Miliar, Tertinggi sejak 2016

23 Januari 2023

SKK Migas: Nilai Investasi Eksplorasi Minyak dan Gas Tahun Ini US$ 1,7 Miliar, Tertinggi sejak 2016

SKK Migas akan melakukan eksplorasi minyak dan gas di 57 sumur dengan nilai investasi mencapai US$ 1,7 miliar. Tertinggi sejak 2016.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Targetkan Pengeboran 57 Sumur Eksplorasi, Bertambah 90 Persen

19 Januari 2023

SKK Migas Targetkan Pengeboran 57 Sumur Eksplorasi, Bertambah 90 Persen

SKK Migas menargetkan pengeboran sebanyak 57 sumur eksplorasi tajak pada 2023, meningkat 90 persen dibanding capaian tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

23 November 2022

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Berencana Digitalisasi Proses Lifting hingga Eksplorasi

13 November 2019

SKK Migas Berencana Digitalisasi Proses Lifting hingga Eksplorasi

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, industri hulu Migas juga perlu melakukan inovasi dalam cara mengeksplorasi hingga cara produksi.

Baca Selengkapnya

Empat Strategi SKK Migas Kejar Target Produksi 1 Juta Barel

11 Oktober 2019

Empat Strategi SKK Migas Kejar Target Produksi 1 Juta Barel

SKK Migas menargetkan produksi migas 1 juta barel per hari pada 2030.

Baca Selengkapnya

Impor Minyak Turun 52 Persen, Pertamina Hemat Rp 20 Triliun

2 Mei 2019

Impor Minyak Turun 52 Persen, Pertamina Hemat Rp 20 Triliun

Pertamina mengurangi impor minyak hingga 52 persen sehingga mampu berhemat Rp 20 triliun lebih.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Membaik, Produsen Gelontorkan Investasi

10 Januari 2018

Harga Minyak Dunia Membaik, Produsen Gelontorkan Investasi

Produsen minyak dan gas bumi kelas dunia menyambut perbaikan harga Minyak Dunia dengan menggenjot investasi.

Baca Selengkapnya

ESDM: Produksi Minyak Sulit Bertambah

9 Januari 2018

ESDM: Produksi Minyak Sulit Bertambah

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan produksi minyak bumi pada tahun ini sulit bertambah.

Baca Selengkapnya