Calon Investor Pengolah Sampah di Surakarta Mundur  

Reporter

Editor

Kamis, 8 September 2011 15:12 WIB

TEMPO Interaktif, Surakarta - Sejumlah calon investor dalam proyek pengolahan sampah di Surakarta mundur. Mereka menilai pemerintah kurang memberikan kepastian kapan proyek tersebut dapat dilelang.

Keputusan untuk mundur tersebut ditegaskan oleh Direktur PT Srikandi Java, Baningsih Bradach Tedjokartono. “Pemerintah Kota Surakarta terkesan tidak serius,” kata Baningsih, Kamis, 8 September 2011. Perusahaannya telah menunggu kepastian pelaksanaan lelang lebih dari satu tahun.

Dalam proyek yang direncanakan itu, PT Srikandi Java telah menggandeng perusahaan rekanan asal Austria. “Kami juga siap untuk membawa teknologi pengolahan sampah dari Eropa,” kata dia. Setidaknya, nilai investasi yang dipersiapkan lebih dari Rp 300 miliar.

Karena tidak ada kejelasan pelaksanaan lelang, pihaknya memilih untuk mundur. Sebab, pemerintah menurutnya tidak pernah memberikan penjelasan mengenai perkembangan proses persiapan lelang. “Kami kehilangan kepercayaan dari rekanan,” kata Baningsih.

Direktur PT Selaras Daya Utama Liliek Setyawan juga menyatakan jika pihaknya sudah tidak begitu berminat pada proyek pengolahan sampah di Surakarta. “Saat ini kami sedang melakukan persiapan kerja sama dengan kota lain untuk proyek serupa.”

Menurut dia, perusahaannya tengah memaksimalkan sumber daya yang dimiliki untuk proyek-proyek tersebut. “Sehingga andai kata Surakarta jadi menggelar lelang, kami khawatir tidak bisa ikut,” kata Liliek.

Baik Liliek maupun Baningsih merasa heran dengan perkembangan proses pelaksanaan lelang yang berjalan lambat. Sebab, dalam proyek ini seluruh modal akan ditanggung oleh investor.

Wali Kota Surakarta Joko Widodo mengakui jika proyek pengolahan sampah itu telah terkatung-katung selama beberapa tahun. “Proses pembuatan studi kelayakan memakan waktu yang cukup lama,” kata Joko. Saat ini, mereka tengah membuat studi kelayakan kedua setelah studi kelayakan yang pertama dinilai gagal.

Menurut Joko, penyusunan studi kelayakan untuk proyek pengolahan sampah itu merupakan bagian paling sulit. “Kami kesulitan untuk mencari pembanding,” kata Joko. Penyebabnya, pengolahan sampah di kota lain di Indonesia rata-rata masih dilakukan secara konvensional.

Padahal, pengolahan sampah yang akan diterapkan di Surakarta diharapkan mampu memberikan nilai ekonomis. Tidak hanya sekadar dibakar, sampah juga menghasilkan produk sumber energi. Rencananya, sampah yang dikumpulkan di Putri Cempo akan diolah sehingga menghasilkan biogas serta listrik.

Namun, dia yakin proyek tersebut bisa segera dilelang sebelum akhir tahun. “Sudah ada sejumlah investor yang berminat,” kata Joko. Dalam waktu dua bulan ke depan proses uji kelayakannya sudah dapat diselesaikan karena sudah ada pendampingan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dalam penyusunan studi kelayakan kedua ini.

Rencananya Pemerintah Kota Surakarta akan menggandeng pihak swasta dalam mengelola sampah di Putri Cempo. Sampah tersebut akan diolah menjadi pupuk serta sumber energi. Diperkirakan, proyek itu akan menarik investasi hingga Rp 300 miliar.

Permasalahan sampah di Putri Cempo, menurut Joko, sudah sangat serius. Sebab, tempat pembuangan sampah seluas 13 hektare itu saat ini sudah dalam kondisi overload dan harus ditangani secepatnya. Setiap hari, kota berpenduduk 600 ribu jiwa tersebut menghasilkan sampah seberat 260 ton.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya