TEMPO Interaktif, Jakarta - Kenaikan tarif maskapai Lion Air saat musim Lebaran maksimal hanya 15 persen. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan kenaikan harga jual itu untuk menutup biaya operasional pesawat balikan. Sebab biasanya penumpang mudik banyak, tetapi sebaliknya tidak.
Misalnya untuk penerbangan Jakarta-Manado, peminatnya banyak. Tetapi sebaliknya (Manado-Jakarta) tidak ada penumpang. "Tiket pesawat dari Manado masih dengan harga promosi," kata Edward kepada wartawan, Rabu, 24 Agustus 2011 di Jakarta.
Namun ada juga rute yang kedua-duanya penuh. "Seperti Surabaya-Balikpapan dan Balikpapan-Surabaya," kata Edward.
Dia menambahkan, untuk beberapa penerbangan, harga jual dinaikkan sampai batas atas yang ditetapkan. "Yang pasti tidak pernah melebihi batas atas," kata dia.
Secara umum, Lion Air menerapkan tarif untuk 12 kelas. Pada hari biasa, proporsi harga promo lebih banyak. Tetapi pada musim sibuk seperti ini, harga jual yang dinaikkan lebih banyak.
Pada Lebaran kali ini, kenaikan jumlah penumpang diperkirakan 10-15 persen. Lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai 20 persen. "Karena liburnya panjang, jadi lebih terdistribusi," kata dia.
Lebih lanjut Edward mengatakan untuk angkutan lebaran, Lion Air sudah mengajukan 27 frekuensi penerbangan tambahan kepada Kementerian Perhubungan. Kapasitasnya bisa mencapai 5.400 kursi. "Kami juga sudah gelar di reservasi," kata dia.
Beberapa penerbangan tambahan itu antara lain untuk tujuan Jakarta-Yogyakarta, Jakarta-Padang, Jakarta-Banjarmasin, Surabaya-Balikpapan, Yogyakarta-Balikpapan, Jakarta-Semarang, dan Surabaya-Matraman.
Sementara untuk penerbangan Jakarta-Medan, pada 26-28 Agustus, Lion Air sudah menyiapkan pesawat Boeing 747. Kapasitas menampung penumpang bus 2,5 kali lipat dari Boeing 737-900. "Kru kami juga lebih siap," ujarnya.
Jika ada permintaan, Lion Air juga siap menambah 10 frekuensi tambahan. "Kami bisa siapkan 50 ribu kursi," kata Edward.
EKA UTAMI APRILIA
Berita terkait
Menhub Minta Maskapai Tak Naikkan Tarif Pesawat pada Musim Mudik Lebaran: Ada Sanksi
35 hari lalu
Budi Karya Sumadi meminta maskapai penerbangan tidak mematok harga pesawat melebihi TBA menjelang arus mudik dan balik Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaTak Perlu Transit, Bandara Hang Nadim Batam Buka Penerbangan Langsung Batam-Bandung
19 Maret 2023
Bandara Hang Nadim Batam membuka penerbangan langsung Batam-Bandung tanpa perlu transit di Jakarta.
Baca SelengkapnyaTerbang Perdana Rute Ambon-Langgur, Lion Air Gunakan Boeing 737-800
16 Juni 2022
Maskapai Lion Air memulai terbang perdana di wilayah Maluku dengan rute
Baca SelengkapnyaMalindo Air Resmi Berganti Nama Batik Air
3 Mei 2022
Malindo Air, maskapai regional yang berbasis di Malaysia, mengumumkan secara resmi berganti nama menjadi Batik Air.
Baca SelengkapnyaThai Lion Air Tambah Frekuensi Terbang Jakarta-Bangkok, Tiket Rp 1,4 Juta
19 April 2022
Thai Lion Air menambah frekuensi terbang Jakarta-Bangkok menjadi tiga kali 3 kali seminggu, mulai 1 Mei 2022
Baca SelengkapnyaPakistan International Airlines Hentikan Penerbangan karena Intimidasi Taliban
14 Oktober 2021
Pakistan International Airlines (PIA) menangguhkan penerbangan ke ibu kota Afghanistan, Kabul, pada Kamis karena aturan sewenang-wenang Taliban.
Baca SelengkapnyaPenumpang Sepi, Wings Air Belum akan Terbang ke Aceh
2 Juni 2020
Maskapai berjadwal Wings Air dipastikan tetap menunda penerbangan ke sejumlah bandar udara di Provinsi Aceh.
Baca SelengkapnyaLion Air Kembali Terbang Hari Ini, Ada Syarat Bagi Penumpang
1 Juni 2020
Maskapai Lion Air akan kembali beroperasi pada hari ini.
Baca SelengkapnyaNew Normal, Garuda Bahas Usulan Kenaikan Tarif Pesawat
28 Mei 2020
Garuda Indonesia tengah mempertimbangkan usulan kenaikan harga tiket pesawat khususnya tarif batas bawah (TBA) dan tarif batas atas (TBA).
Baca SelengkapnyaAda Larangan Mudik, Lion Air Belum Pangkas Frekuensi Penerbangan
30 Maret 2020
Lion Air belum mengubah frekuensi penerbangan selama mudik lebaran 2020.
Baca Selengkapnya