Fatwa MUI tentang Bunga Bank Akan Diputuskan 16 Desember
Reporter
Editor
Minggu, 14 Desember 2003 21:58 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Majelis Ulama Indonesia akan segera memutuskan fatwa mengenai status bunga bank pada 16 Desember mendatang. "Apakah halal kedaruratan ataukah haram dalam pengertian yang lebih mutlak," kata Ketua Panitia Rapat Kerja Nasional MUI Tahun 2003 H.M. Ichwan Sam kepada pers di sela Rapat Koordinasi Nasional MUI di Hotel Indonesia Jakarta, Minggu (14/12) malam.Menurut Ichwan, selama ini masih ada perbedaan pendapat tentang hukum bunga bank. Sebagian ulama menganggap bunga bank sama dengan riba, sebagian lagi menganggapnya dalam keadaan darurat, jadi diperbolehkan. Ichwan mengatakan, masalah bunga bank adalah masalah yang sangat penting, sehingga umat perlu kata putus terhadap fatwa itu. Mengenai diperbolehkannya bunga bank selama keadaan darurat, dalam Rakernas akan dikaji kembali. "Sekarang kan ada bank syariah. Apakah keadaan darurat itu masih bisa diberlakukan. Apakah bank syariahnya bisa mencukupi kebutuhan umat." Dalam rapat kerja yang akan digelar selama dua hari ini, juga akan dibahas sejumlah agenda yang terkait dengan kepentingan umat Islam. Dari situ akan diputuskan fatwanya. Agenda lain yang dibahas yaitu bahaya terorisme, penetapan awal Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah, serta perencanaan rancangan undang-undang yang disesuaikan dengan syariat Islam. RUU yang saat ini mendapat perhatian adalah RUU tentang pornografi dan wakaf. Selain itu, MUI juga akan membahas tata cara atau mekanisme tentang pengeluaran fatwa itu sendiri. Banyak umat yang menganggap mekanisme mengeluarkan fatwa perlu disempurnakan. "Zaman kan berkembang. Jadi perlu ditegaskan kedudukan fatwa itu mengikat atau bisa dilepas. Dalam pembahasan mengenai mekanisme itu akan disepakati mana fatwa yang akan digunakan, apakah fatwa daerah atau pusat. (Fitri Oktariani-Tempo News Room)
Berita terkait
Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP
5 menit lalu
Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP
Cerita Heni Ardianto, lulusan prodi Magister Sains Manajemen FEB Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,72 asal Sulawesi Tengah.