Ekspor Udang ke Amerika dan Eropa Bakal Turun  

Reporter

Editor

Rabu, 10 Agustus 2011 13:25 WIB

greenvilledailyphoto.com

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Asosiasi Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia Thomas Darmawan mengatakan ekspor udang Indonesia ke Amerika Serikat dan Eropa akan turun 10 persen tahun ini. Penurunan ini disebabkan gangguan produksi dalam negeri dan krisis keuangan yang melanda negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika.

“Ditambah lagi harga udang di India sedang turun karena panen raya yang membuat harga di tingkat internasional juga anjlok. Thailand juga mulai panen dan memprediksi harga udang turun. Sedangkan harga udang kita masih mahal,” kata Thomas saat dihubungi Tempo, Rabu, 10 Agustus 2011.

Penurunan harga udang akan membuat Eropa dan Amerika yang sedang dilanda krisis keuangan mulai mengurangi impor. Negara di kawasan Eropa dan Amerika Serikat juga diprediksi mengalihkan impor udangnya ke negara yang menawarkan harga lebih murah, atau mengurangi ukuran udang yang akan diimpor.

Saat ini harga udang ukuran 30, yaitu US$ 4,88 per kilogram, ukuran 40 seharga US$ 3,55 per kilogram, dan ukuran 50 seharga US$ 2,66 per kilogram. Sedangkan harga udang di pasar internasional yang terendah adalah US$ 7 per kilogram dan termahal US$ 14 per kilogram. Harga udang di Indonesia berkisar Rp 55-65 ribu per kilogram.

“Eropa, Amerika, dan Jepang selama ini menjadi tujuan ekspor udang terbesar Indonesia. Dengan harga di India yang anjlok, diperkirakan harga udang internasional rata-rata bisa US$ 6 per kilogram. Terlihat harga udang kita masih lebih mahal, ini akan mengurangi permintaan kita,” ujar Thomas.

Indonesia juga sedang kesulitan meningkatkan produksi udangnya. Akibatnya volume ekspor ketiga negara utama tersebut terus merosot. Produksi udang dalam negeri pada 2008 sebesar 410 ribu ton, merosot menjadi 350 ribu ton pada 2009. Dan pada 2010, produksi stagnan di kisaran 350 ribu ton.

“Tahun ini diperkirakan produksi udang bisa naik lagi menjadi 410 ribu ton, tapi saya perkirakan hanya tercapai 350 ribu ton. Tetap seperti tahun sebelumnya pun sudah bagus. Karena tambak udang di Dipasena sedang bermasalah yang bisa membuat kita kehilangan 50 ribu ton udang,” ujarnya.

Total nilai ekspor udang Indonesia tahun lalu mencapai US$ 1,1 miliar dan ditargetkan naik menjadi US$ 1,3 miliar sepanjang tahun ini. Komoditas produk perikanan Indonesia yang menjadi andalan ekspor, yaitu udang (38,6 persen), ikan tuna (15 persen), dan kepiting (7 persen).

Thomas menyayangkan pemerintah kurang berupaya maksimal dalam menggenjot produksi komoditas perikanan dalam negeri dan lebih memilih mengurusi impor. Padahal Indonesia merupakan negara kepulauan dan negara dengan pantai terpanjang kedua di dunia.

Dengan potensi produksi yang melimpah, harusnya ekspor juga tinggi. Tapi nyatanya peringkat ekspor perikanan kita ke Amerika hanya menduduki peringkat ketiga, ekspor ke Eropa hanya di posisi kesepuluh, dan ekspor ke Jepang di posisi ketiga. "Kalah dengan Thailand dan Vietnam,” tuturnya.

ROSALINA

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

7 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

7 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

18 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

29 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

48 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

48 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

48 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

49 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

49 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.

Baca Selengkapnya

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

5 Maret 2024

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.

Baca Selengkapnya