TEMPO Interaktif, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyatakan inflasi selama Juli tahun ini 0,67 persen lebih rendah dari tahun lalu (1,57 persen) karena kondisi yang lebih stabil. Selain itu, Juli tahun ini juga tidak ada kenaikan karena faktor administer price, seperti biaya Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Darmin menyebut tahun lalu inflasi sepanjang Juli menembus 1 persen karena harga cabai rawit yang meroket hingga Rp 60 ribu per kilogram. Harga cabai menjulang tinggi karena cuaca buruk dan gagal panen saat itu. Kedua, faktor kenaikan ongkos pengadaan STNK yang masuk dalam administer price.
"Sekarang soal musim yang esktrem dan STNK itu enggak ada," ujar Darmin kepada wartawan di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2011. Dengan begitu, inflasi Juli lebih melandai berada di bawah 1 persen, sehingga inflasi year on year (Juli 2010 ke Juli 2011) juga bisa menurun hingga tembus di bawah 5 persen.
Darmin melanjutkan, selama bulan puasa dan menjelang Lebaran tahun ini harga beras sedikit bergerak naik. Diikuti harga daging ayam.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik mengumumkan inflasi Juli 2011 mencapai 0,67 persen. Kenaikan harga komoditas beras menyumbang paling tinggi terjadinya inflasi. Sementara itu inflasi tahun kalender (year to date) Januari-Juli mencapai 1,74 persen. Adapun inflasi year on year sebesar 4,61 persen.
Komoditas yang menyumbang inflasi tertinggi di Juli 2010 adalah beras dengan bobot 0,22 persen, ayam ras 0,13 persen, telur ayam ras 0,06 persen. Emas perhiasan disebut menyumbang inflasi 0,03 persen. Biaya pendidikan di tahun ajaran baru menyumbang inflasi 0,06 persen.
FEBRIANA FIRDAUS
Berita terkait
Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah
4 jam lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.
Baca SelengkapnyaBos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
6 jam lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaInflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya
12 jam lalu
BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.
Baca SelengkapnyaEkonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat
2 hari lalu
Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.
Baca SelengkapnyaMeski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit
3 hari lalu
PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaBRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay
3 hari lalu
Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.
Baca SelengkapnyaSuku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti
4 hari lalu
BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
4 hari lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaBI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit
4 hari lalu
BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).
Baca SelengkapnyaBI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
5 hari lalu
BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca Selengkapnya