TEMPO Interaktif, Jakarta - Maskapai PT Garuda Indonesia mengaku tidak menderita kerugian secara finansial akibat mogok terbang yang dilakukan sejumlah pilot yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuda selama setengah hari pada Kamis, 28 Juli 2011.
Menurut Direktur Keuangan Garuda Elisa Lumbantoruan, sejauh ini operasional perusahaan masih berjalan seperti biasa. "Tidak ada kerugian secara finansial karena reservasi tetap kami buka," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tempo, Kamis, 28 Juli 2011.
Aksi mogok oleh pilot dilakukan karena belum ada kesepakatan antara manajemen dan asosiasi mengenai tuntutan anggota. Aksi protes antara lain akibat perbedaan gaji antara pilot lokal dengan pilot asing. Gaji pilot asing Rp 77 juta per bulan ditambah biaya akomodasi Rp 10,3 juta, sementara pendapatan pilot lokal sebesar Rp 43 juta.
Aksi mogok tidak mempengaruhi tingkat keterisian, meski ada beberapa penerbangan yang terpaksa digabungkan. Ada enam penerbangan dengan Boeing 738 NG yang digabungkan menjadi tiga penerbangan, yaitu dua penerbangan dengan Airbus 330 dan satu penerbangan Boeing 747. "Jadi, tidak ada yang cancel. Penggabungan dua penerbangan untuk rute yang sama dengan jadwal berdekatan," ujarnya.
ROSALINA
Berita terkait
Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda
55 hari lalu
Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan awal tentang penangguhan izin praktik dokter pada 5 ribu dokter magang yang sedang mogok kerja.
Baca SelengkapnyaDokter Magang Masih Mogok kerja, Korea Selatan Kerahkan Dokter Militer
55 hari lalu
Sebanyak 20 dokter bedah dari militer bersama 138 dokter dari pusat kesehatan masyarakat akan dikerahkan untuk mengatasi mogok kerja dokter magang
Baca Selengkapnya20.000 Dokter di Korea Selatan Demonstrasi Besar-besaran Hari Ini
3 Maret 2024
Puluhan ribu dokter di Korea Selatan akan berdemonstrasi secara besar-besaran hari ini.
Baca SelengkapnyaKorea Selatan Perintahkan 13 Dokter Peserta Mogok Kembali Bekerja
2 Maret 2024
Korea Selatan memerintahkan 13 dokter yang mogok kerja untuk kembali berpraktek. Jika tidak, mereka terancam pidana.
Baca SelengkapnyaKronologi Dokter Korea Selatan Mogok Kerja hingga Sebabkan Rumah Sakit Tolak Pasien
2 Maret 2024
Pemogokan massal dokter muda di Korea Selatan masih berlanjut meski pemerintah telah mengambil tindakan hukum. Bagaimana kronologinya?
Baca SelengkapnyaMasih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter
1 Maret 2024
Polisi Korea Selatan menggerebek kantor ikatan dokter karena mogok kerja masih berlangsung.
Baca SelengkapnyaKorea Selatan Adukan Dokter yang Mogok Kerja ke Polisi
29 Februari 2024
Korea Selatan memberi batas waktu hingga hari ini untuk ribuan dokter yang mogok kerja agar kembali bertugas.
Baca SelengkapnyaRibuan Dokter Magang Mogok di Seoul, Apa Alasannya dan Membuat Rumah Sakit Kepayahan?
27 Februari 2024
Ribuan dokter magang lakukan mogok di Seoul, Korea Selatan, apa masalahnya?
Baca SelengkapnyaPemogokan Dokter, Perawat Korea Selatan akan Dilibatkan dalam Prosedur Medis
27 Februari 2024
Perawat Korea Selatan telah diberikan perlindungan hukum untuk melakukan beberapa prosedur medis yang biasanya dilakukan oleh dokter
Baca SelengkapnyaKorea Selatan Beri Waktu sampai Akhir Februari bagi Aksi Mogok Kerja Dokter
27 Februari 2024
Pemerintah Korea Selatan memberi tenggat waktu sampai akhir Februari 2024 bagi dokter-dokter muda yang sedang mogok massal untuk kembali kerja.
Baca Selengkapnya