Garuda Bingung dengan Tuntutan Asosiasi Pilot  

Reporter

Editor

Rabu, 27 Juli 2011 13:02 WIB

Garuda Indonesia. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO Interaktif, Jakarta - Manajemen Garuda Indonesia mengaku masih bingung dengan tuntutan Asosiasi Pilot Garuda yang berujung pada ancaman mogok terbang besok, Kamis, 28 Juli 2011. Menurut Direktur Operasi Garuda Indonesia Ari Sapari, hingga kini pihaknya belum mengetahui secara pasti apa sebenarnya keinginan para awak Garuda tersebut. "Apakah soal gaji atau pilot asing," katanya saat memberi keterangan pers di Bandara Soekarno Hatta, Rabu, 27 Juli 2011.

Menurut Ari, manajemen Garuda sama sekali tidak pernah berunding dengan pihak asosiasi pilot. Perundingan yang direncanakan Selasa kemarin antara manajemen Garuda dan Asosiasi Pilot Garuda dibatalkan secara sepihak oleh asosiasi. "Mereka walk out sebelum perundingan dimulai dan permintaannya tidak rasional," katanya.

Kalau soal besaran gaji antara pilot lokal dan pilot asing (pilot yang dikontrak Garuda dari luar negeri) berbeda sangat jauh hingga dua kali lipat gaji pilot asing, Ari menegaskan itu tidak benar. "Nonsens, itu mengada-ada dan tidak benar," katanya.

Menurutnya, diambilnya pilot asing adalah bagian dari kebijakan perusahaan yang memperkerjakan pilot kontrak itu untuk menerbangkan pesawat sesuai dengan kebutuhan penerbangan sambil menunggu pilot-pilot baru yang jam terbangnya masih minim mengikuti proses pelatihan. "Pilot asing atau kontrak bersifat sementara saja," katanya.

Karena dinilai membutuhkan peranan pilot asing tersebut, maka Garuda mulai merekrut penerbang asing sejak Oktober 2010 dan mulai melakukan sosialisasi pada Januari 2011. Saat ini Garuda mempekerjakan 43 pilot kontrak, 34 di antaranya pilot asing. "36 di antara 43 pilot kontrak itu akan berakhir masa kontraknya Oktober-November 2011 dan 7 pilot berakhir Februari 2012," kata Ari.

JONIANSYAH


Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

2 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

6 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

7 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

11 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

13 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

13 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

16 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

18 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

24 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

25 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya