BI Optimistis Inflasi 2011 di Bawah 5 Persen

Reporter

Editor

Kamis, 14 Juli 2011 12:31 WIB

Presiden SBY didampingi Menteri Kabinet di halaman kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/4). Presiden melaporkan harga kebutuhan pokok, stabilisasi harga sembako dan inflasi dari menteri dan pejabat terkait. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO Interaktif, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Hartadi A. Sarwono, menyatakan inflasi hingga akhir tahun 2011 bisa di bawah 5 persen. Optimisme itu didasarkan pada perkembangan triwulan pertama yang menunjukkan terjadinya deflasi. “Deflasi 3 bulan berturut-turut,” kata Hartadi dalam Rapat Koordinasi Wilayah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jakarta-Jawa Barat-Banten di Hotel Santika Bogor, Jawa Barat, Kamis 14 Juli 2011.

Pencapaian inflasi di bawah 5 persen itu, kata Hartadi, juga didasarkan pada realisasi inflasi pada semester pertama sebesar 1,1 persen (year to date). Dengan laju inflasi seperti itu, Bank Indonesia cukup yakin inflasi bisa di bawah 5 persen. “Itu disertai upaya untuk menjaga lebih baik lagi harga-harga kelompok pangan di semester kedua,” katanya.

Kalau upaya pengendalian harga-harga pangan di semester kedua tersebut membuahkan hasil, Hartadi mengatakan pencapaian inflasi di bawah 5 persen sesuatu yang realistis. “Sekarang tinggal bagaimana mengendalikan harga pada saat puasa, Lebaran, Natal, dan Tahun Baru,” ucap Hartadi.

Pemerintah hingga saat ini juga belum punya rencana menaikkan harga bahan bakar minyak ataupun membatasi penggunaan BBM. “Kalau harga BBM dinaikkan ataupun ada pembatasan BBM tentu akan mempunyai dampak terhadap inflasi dan kenaikan harga pangan,” katanya.

IQBAL MUHTAROM


Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya