Prioritaskan Ekspor, Indonesia Kehilangan US$ 737 Juta

Reporter

Editor

Rabu, 13 Juli 2011 18:04 WIB

Petani kelapa. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Indonesia kehilangan pendapatan US$ 737 juta saban tahun akibat mengekspor kelapa. Kerugian itu diukur dari bentuk olahan yang tidak tergarap. “Potensi kehilangan lebih banyak ketimbang devisa ekspor kelapa," kata Ketua Dewan Penasihat Forum Kelapa Indonesia Bambang W. Koesoema di Jakarta, 13 Juli 2011.

Pengolahan semestinya dapat dimaksimalkan untuk daging, kulit, dan airnya. Olahan itu menghasilkan 123 jenis produk mulai dari kosmetik hingga oli. Indonesia hanya memiliki 30 produk, salah satunya sabun. Pengolahan daging kelapa menghasilkan US$ 375 juta, kulit US$ 45 juta, dan air US$ 317 juta.

Sayangnya, Sekretaris Jenderal Fokpi Donatus Gede Sabon menilai, potensi pendapatan itu diabaikan pemerintah. Negara lebih memprioritaskan industri kakao dan kelapa sawit lantaran menghasilkan devisa di atas US$ 1miliar. "Sementara kelapa masih jauh di bawah angka itu," katanya.

Data Asia Pacific Coconut Community menyebutkan, nilai ekspor kelapa pada 2008 mencapai US$ 944,185 juta dengan jumlah produksi 16 miliar buah. Nilai ini tertinggal ketimbang ekspor negeri tetangga seperti Filipina, yang mencatat US$ 1,493 miliar dengan produksi 12 miliar buah.

Pemerintah, kata Donatus, tak memiliki konsep desain industri yang mendongkrak produksi olahan kelapa. Padahal, organisasinya sudah mengusulkan pembangunan industri kelapa terintegrasi, yang mengolah seluruh potensi kelapa mulai dari buah hingga batang.

Usulan tersebut telah disodorkan ke Kementerian Perindustrian sejak bulan lalu, tapi sejauh ini belum direspons. Donatus pun berharap pemerintah segera mengambil tindakan. "Untuk membangun satu konsep industri ini hanya sekitar US$ 20 juta (Rp 170 miliar)," ujarnya.

Pengusaha mendesak pemerintah menghentikan ekspor kelapa. Ekspor membuat pengusaha lokal kesulitan memperoleh bahan baku. Tiap tahun 85 perusahaan pengolahan membutuhkan 24,5 miliar buah. Produksi kelapa nasional mencapai 16 miliar buah per tahun.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 2 miliar buah dikonsumsi untuk rumah tangga, sedangkan yang diekspor 1 miliar per tahun. Sehingga pengusaha terjadi kekurangan 11,5 miliar buah per tahun. "Kalau diteruskan pengusaha bisa gulung tikar," kata Bambang.

Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang Indonesia Fahmi Idris menilai catatan itu menunjukkan pengusaha tetap kekurangan stok, walau kebijakan ekspor disetop.
Pemerintah bisa saja tidak menghentikan ekspor, namun eksportir dibebani pajak sebesar 30 persen.

Bambang menambahkan, ekspor 1 miliar buah hanya yang tercatat. Ia menduga ekspor mencapai 2 miliar. Karena ada sejumlah daerah yang membuat pelabuhan ekspor sendiri. Kondisi ini akibat lemahnya pengawasan. Ia berharap pemerintah segera membentuk tim untuk memantau eksportir di daerah.

Selain itu, pemerintah mesti menghidupkan industri lokal dan meremajakan lahan kelapa. Dari 3,8 juta hektare lahan perkebunan kelapa, sebanyak 2,8 juta hektare tak lagi menghasilkan kelapa berkualitas jempolan. Sebab usianya yang cukup tua. "Dibutuhkan waktu 8 tahun untuk melakukan peremajaan," tutur Bambang.

TRI SUHARMAN | BOBBY CHANDRA

Berita terkait

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

2 hari lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

2 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

4 hari lalu

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

4 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

6 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

6 hari lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

10 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

10 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

13 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya