Pengusaha Menyarankan Harga BBM Segera Dinaikkan

Reporter

Editor

Selasa, 12 Juli 2011 04:02 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO Interaktif, Jakarta- Kalangan pengusaha mengusulkan agar pemerintah segera menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Usul tersebut dimaksudkan supaya harga bahan bakar menyesuaikan dengan pasar dunia. "Mudah-mudahan, dalam waktu tidak terlalu lama, pemerintah bisa menentukan sikap terkait kenaikan harga minyak," ujar Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Erwin Aksa, setelah bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor Presiden kemarin.

Menurut Erwin, subsidi yang diberikan pemerintah untuk penggunaan bahan bakar minyak sudah terlalu besar. Imbasnya, kemampuan belanja modal negara menjadi sangat terbatas. Padahal, jika subsidi dipangkas, dananya bisa dialihkan untuk pembangunan infrastruktur.

Selama ini, kata dia, kalangan pengusaha sudah terbiasa merasakan fluktuasi harga minyak dunia. Industri membeli bahan bakar dengan harga internasional. "Itu sudah berjalan sekian tahun, dan dunia usaha mampu menyesuaikan diri."

Dalam pandangan pengusaha, menurut Erwin, pemerintah memprioritaskan pembangunan infrastruktur. Hal ini terkait dengan buruknya sarana jalan di Indonesia. "Banyak jalan tidak memiliki aspal, dan ini membuat ekonomi biaya tinggi," tuturnya.

Adapun ihwal dampak kenaikan bahan bakar terhadap masyarakat miskin, kata dia, pemerintah bisa memberikan kompensasi. "Misalnya dengan bantuan tunai langsung."

Wakil Ketua Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Harry Azhar Aziz mengingatkan, tanpa kenaikan bahan bakar, konsekuensinya subsidi bakal membengkak. Lonjakan subsidi ini bisa menambah defisit anggaran dari 1,8 persen pada 2010 menjadi 2,1 persen pada tahun ini.

Kenaikan ini, kata Harry, lantaran subsidi bahan bakar menjadi Rp 120,8 triliun dari Rp 95,9 triliun. Selain kenaikan anggaran subsidi, volume bahan bakar melonjak dari 38,6 juta kiloliter menjadi 40,5 juta kiloliter.

Untuk menambal defisit, kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo, pemerintah akan memangkas rencana belanja negara dari Rp 80 triliun menjadi Rp 30 triliun. Penghematan Rp 50 triliun ini termasuk juga terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat.

Namun, meski defisit anggaran bertambah dan subsidi membengkak, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan pemerintah belum berencana menaikkan harga bahan bakar. Alasannya, kata dia, pemerintah tidak semata-mata memperhatikan tekanan fiskal. Pemerintah juga mesti mempertimbangkan daya beli masyarakat.

"Bagaimana kalau inflasi naik, kemudian daya beli masyarakat menurun, akhirnya angka kemiskinan ikut naik," kata Hatta, pekan lalu. Dia menambahkan, butuh waktu lama untuk menstabilkan kondisi pasca-kenaikan harga bahan bakar.

ALI NY | EKO ARI WIBOWO | IQBAL MUHTAROM

Berita terkait

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

52 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

17 Januari 2023

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

30 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.

Baca Selengkapnya

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

6 Desember 2022

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM

Baca Selengkapnya

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

2 Desember 2022

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

1 Desember 2022

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.

Baca Selengkapnya

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

29 November 2022

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

Yunarto menyebut kepuasan terhadap Jokowi sempat ajlok ke angka 63,5 persen pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya