Pertamina Tunda Kenaikan Elpiji 50 Kilogram  

Reporter

Editor

Kamis, 7 Juli 2011 12:28 WIB

TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akhirnya memutuskan untuk menunda kenaikan elpiji 50 kilogram yang dikonsumsi kalangan industri. Alasannya, masih belum ada persetujuan bulat dari pemerintah atas rencana tersebut.

"Pertamina diminta oleh pemerintah untuk meninjau ulang kenaikan harga LPG Industri 50 kilogram," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Mochammad Harun, Kamis 7 Juli 2011. Semula, Pertamina berencana untuk menaikkan harga elpiji tersebut sebesar 10 persen dari harga sebelumnya pada pekan ini.

Pertamina bersikeras untuk menaikkan harga elpiji industri. Berdasarkan perhitungan Pertamina selama ini, dengan menjual harga di kisaran Rp. 7.355 per kilogram, perusahaan minyak dan gas pelat merah tersebut kerap merugi."Harga itu masih di bawah harga pasar yang sudah lebih dari Rp. 9.000 per kilo," ujarnya. Selisih harga jual tersebut selama ini ditanggung oleh Pertamina sehingga menyebabkan berkurangnya laba Pertamina sampai dengan Rp. 3,2 triliun di tahun 2010.

Kerugian penjualan selama kuartal pertama tahun ini bahkan telah mencapai Rp 1 triliun."Apabila harga tersebut dipertahankan, kemungkinan kerugian diperkirakan mencapai Rp. 3,6 triliun," tambah dia. Kondisi ini, katanya, tidak baik dibiarkan karena Pertamina sebagai BUMN memiliki kewajiban untuk mencari laba. Selain kerugian materiil, dengan mempertahankan harga seperti ini, masyarakat juga akan dirugikan. Pasalnya, dengan harga jual seperti ini Pertamina tidak dapat menambah volume penjualan elpiji industri.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Evita Herawati Legowo, menegaskan bahwa pihak Kementerian Energi memang belum memberikan persetujuan atas rencana Pertamina untuk menaikkan harga Elpiji Industri."Dari kam,i sih, belum. Kita harus mempertimbangkan banyak aspek. Jadi, tidak bisa semudah itu," katanya.

Kementerian Energi khawatir dengan kenaikan elpiji industri, maka akan tercipta disparitas harga yang semakin lebar dengan elpiji subsidi 3 kilogram. Disparitas harga ini nantinya dapat memicu konsumen bermigrasi secara ramai-ramai ke gas subsidi. Perbedaan harga yang tinggi tersebut dikhawatirkan pula dapat menimbulkan aksi pengoplosan gas di masyarakat yang dapat membahayakan konsumen.

GUSTIDHA BUDIARTIE


Berita terkait

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

40 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

43 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

1 Februari 2024

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.

Baca Selengkapnya

Sindikat Pengoplos Gas Elpiji di Pulau Bangka Ditangkap, Ratusan Tabung Gas Disita

25 Januari 2024

Sindikat Pengoplos Gas Elpiji di Pulau Bangka Ditangkap, Ratusan Tabung Gas Disita

Jojo menuturkan praktik pengoplosan gas elpiji subsidi dan non subsidi tersebut sudah berjalan lebih dari empat bulan.

Baca Selengkapnya

Mulai Januari 2024, Pembelian LPG 3 Kg Hanya untuk Pengguna Terdaftar

19 Desember 2023

Mulai Januari 2024, Pembelian LPG 3 Kg Hanya untuk Pengguna Terdaftar

Kementerian ESDM mengimbau pengguna LPG 3 Kg untuk melakukan pendaftaran ke sub penyalur atau pangkalan resmi sebelum melakukan pembelian.

Baca Selengkapnya

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

7 Oktober 2023

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

5 lowongan kerja perusahaan BUMN ini dapat dikirim selama Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

TETO akan Permudah Pengurusan Visa Keluarga WNI Korban Ledakan di Taiwan

25 September 2023

TETO akan Permudah Pengurusan Visa Keluarga WNI Korban Ledakan di Taiwan

TETO akan mempermudah pengurusan visa untuk anggota keluarga WNI korban ledakan yang diduga berasal dari tabung gas di Taiwan

Baca Selengkapnya

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

14 September 2023

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.

Baca Selengkapnya

Ledakan Terjadi di Taman Ubud Tangerang, Tim Gegana Turun Tangan

7 September 2023

Ledakan Terjadi di Taman Ubud Tangerang, Tim Gegana Turun Tangan

Dua kendaraan milik pasukan Gegana terlihat di lokasi terjadinya ledakan di Perumahan Taman Ubud Kencana, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten

Baca Selengkapnya