TEMPO Interaktif, Jakarta -Kementerian Kehutanan akan menganggarkan pembelian peralatan citra satelit senilai Rp 8,9 miliar pada 2012. Pengadaan alat tersebut untuk mengawasi kawasan perhutanan yang masuk dalam peta moratorium. "Alat ini bisa memperketat pengawasan moratorium," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Hadi Daryanto di Jakarta, Kamis
Rekam gambar yang dihasilkan alat ini memiliki resolusi hingga jarak lima meter. Sehingga aktivitas dalam kawasan moratorium bisa diketahui dengan jelas. "Bila terjadi alih fungsi hutan bisa segera dideteksi," kata dia.
Moratorium adalah penundaan pemberian izin baru dan penyempurnaan tata kelola hutan alam primer dan lahan gambut. Aturan ini untuk menunjang kerja sama pemerintah dan Norwegia dalam mengurangi emisi atau Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) Plus.
Pemerintah telah menetapkan kawasan moratorium seluas 72 hektare. Kawasan itu telah diikat oleh Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2011 tentang moratorium. Hadi mengatakan kementerian akan pengeperasian langsung satelit tersebut. Untuk itu, akan dibangun pula pusat data moratorium mulai tahun depan.
Ia menerangkan bahwa pusat data tersebut dianggarkan sebesar Rp 70 miliar. Anggarannya akan diangsur pertahun selama lima tahun. Untuk menunjang kinerja satelit, kata Hadi, akan dibentuk pula tim independen yang akan mengawasi langsung peta moratorium. Mereka melaporkan aktivitas di kawasan moratorium setiap saat. "Tim independen ini akan dibentuk dalam waktu dekat."
TRI SUHARMAN
Berita terkait
Koalisi Penyelamat Hutan: 2,7 Hektare Hutan Hilang dalam 6 Tahun
4 Mei 2017
Menurut Koalisi,setiap tahunnya, 28 persen titik api telah menghancurkan kawasan hutan yang dilindungi dalam peta moratorium.
Baca SelengkapnyaLahan Moratorium Izin Kelola Hutan Diperluas hingga 190 Ribu Hektare
25 Mei 2016
Luas areal penundaan pemberian izin baru menjadi 65.277.819 hektare.
Baca SelengkapnyaPemerintah Masih Kaji Masa Moratorium Sawit dan Tambang
15 April 2016
Kelapa sawit merupakan komoditas unggulan, tapi pemanfaatan lahan belum tergarap optimal.
Baca SelengkapnyaMenteri Siti Terbitkan Revisi Kawasan Hutan
17 Desember 2015
Revisi kawasan hutan dilakukan enam bulan sekali.
Jokowi Perpanjang Moratorium Izin Hutan, Isinya Belum Jelas
14 Mei 2015
Tiga tahun moratorium ternyata gagal mencegah pengubahan lahan gambut menjadi perkebunan sawit.
Baca SelengkapnyaGreenpeace Ingatkan Jokowi untuk Menjadi Rimbawan Sejati
10 Mei 2015
Mendesak kebijakan penundaan izin tebang hutan yang berakhir 13 Mei 2015 untuk diperpanjang dan diperkuat.
Baca SelengkapnyaPemerintah Didesak Lanjutkan Moratorium Hutan dengan Perpres
29 April 2015
Penguatan basis hukum moratorium dalam bentuk peraturan
presiden untuk mengikat para aparatur pemerintahan di
bawahnya.
Moratorium Penebangan Hutan Akan Diperpanjang
27 April 2015
Pemerintah memastikan moratorium penebangan hutan akan diperpanjang hingga dua tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaJambi Terancam Kehilangan 160 Ribu Hektare Hutan Gambut
23 April 2015
Kebijakan moratorium hutan akan berakhir pada 12 Mei 2015.
Moratorium Sawit Tak Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
12 Februari 2014
Ekonomi Indonesia tumbuh 6 persen meski moratorium diterapkan.
Baca Selengkapnya