Suplai Kopi Perlu Dikelola dengan Baik

Reporter

Editor

Rabu, 15 Juni 2011 14:12 WIB

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO Interaktif, Jember - Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisna Murti menyatakan suplai kopi perlu dikelola dengan baik agar harganya tak jatuh. Dia berharap Indonesia lebih mengembangkan kopi direct consumption daripada kopi industri. Sebab, harga kopi direct consumption lebih tinggi daripada harga kopi industri. ''Semoga harga yang diterima petani juga lebih besar,'' katanya dalam Temu Lapang Kopi 2011 di Jember, Rabu, 15 Juni 2011.

Direktur Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia Teguh Wahyudi menyatakan pihaknya sudah mengembangkan bibit unggul untuk kopi Arabica dan Robusta. Bibit unggul ini berpotensi menghasilkan kopi hingga 2 ton per hektare/tahun. ''Bibit biasa cuma bisa produksi rata-rata 700 kilogram per hektare/tahun,'' kata dia. Harapannya, bibit ini mulai bisa disebar tahun depan dalam program Gernas (Gerakan Nasional). Dengan ini, maka produksi kopi diharapkan bisa bertambah.

Namun, pertambahan produksi ini juga dibarengi perubahan komposisi produksi kopi Arabica lebih besar daripada Robusta. Saat ini, komposisinya adalah Arabica 8 persen dan Robusta 92 persen. ''Harapannya Arabica 30 persen, Robusta 70 persen,'' katanya di acara yang sama.

Bahan kopi direct consumption, kata Teguh, juga diambil dari Arabica. Harganya mencapai US$ 4 per kilogram (setara Rp 34 ribu). Sementara, kopi Robusta lebih banyak dipakai untuk industri dengan harga Rp 18 ribu.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Rachim Kartabrata memperkirakan target ekspor kopi tahun ini yang sebanyak 300 ribu ton tidak akan tercapai. Pasalnya, pasokan kopi seret karena rendahnya produksi kopi dari daerah produsen, seperti kopi Arabika dari Medan dan Surabaya serta kopi Robusta dari Lampung.

Daerah produsen itu dilanda cuaca yang tak menentu. Pengusaha juga kesulitan mencari
harga yang cocok dengan petani. Petani meminta harga di atas kemampuan eksportir. Rachim mencontohkan, saat ini harga kopi dari petani sebesar Rp 18 ribu per kilogram. Harga tersebut
membuat eksportir sulit untuk memetik keuntungan bila diekspor.

Eksportir tak bisa memanfaatkan momen kenaikan harga kopi di pasar global. Harga kopi dunia naik akibat pasokan dari Vietnam menurun karena gagal panen akibat cuaca buruk. Walhasil, harga kopi Robusta di bursa NYSE LIFFE untuk pengiriman Juli 2011 terdongkrak naik dari US$ 2.473 per ton pekan lalu menjadi US$ 2.543 per ton.

Bayu mengusulkan para pihak yang terlibat dalam dunia kopi membentuk Dewan Kopi Nasional.
Menurutnya, forum ini sebagai wadah komunikasi bagi semua pihak yang terlibat dalam kopi.
''Mulai dari petani, industri, pengusaha kafe, hingga barista (peracik kopi),'' kata dia


Dengan dibentukanya Dewan Kopi, diharapkan persoalan ataupun ide bisa dikomunikasikan antarpihak.

NUR ROCHMI

Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

16 jam lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

1 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

3 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

5 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

6 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

6 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

9 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya