Infrastruktur Dibenahi, Ekonomi Bisa Tumbuh 9 Persen

Reporter

Editor

Selasa, 14 Juni 2011 17:47 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Luky Eko Wuryanto mengatakan ketidaktersediaan infrastruktur membuat pertumbuhan ekonomi hanya bisa mencapai maksimal 6 persen. Kapasitas infrastruktur yang ada sekarang, dinilai belum cukup mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

“Padahal potensinya bisa mencapai 9 persen,” kata Luky, Selasa, 14 Juni 2011.

Menurut Luky, terdapat sejumlah kendala dalam pembangunan infrastruktur di negeri ini. Keterlibatan swasta sejauh ini masih menghadapi banyak hambatan karena jaminan pemerintah dalam bentuk peraturan tidak sepenuhnya bisa menjamin swasta berbondong-bondong masuk ke sektor infrastruktur.

Saat ini setidaknya ada dua beleid yang mengatur pemberian insentif fiskal bagi sektor swasta yakni Peraturan Presiden nomor 13 tahun 2010 tentang Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur dan Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2008 Tentang Fasilitas Pajak Penghasilan Untuk Penanaman Modal di Bidang Bidang Usaha Tertentu di Daerah Daerah Tertentu.

“Tapi itu saja tidak cukup, masih ada yang dikeluhkan dan perlu diperbaiki” kata Luky.

Ia mencontohkan Peraturan Pemerintah Nomor 62 tahun 2008 yang belum memasukkan infrastruktur sebagai sektor yang mendapat keringanan pajak (tax allowance). Karena itu dia mengharapkan agar sektor infrastruktur yang strategis bisa mendapat tax allowance.

Infrastruktur yang strategis itu adalah yang bisa mempercepat dan memperluas kegiatan ekonomi. “Misalnya pelabuhan besar di daerah timur Indonesia, dan perannya besar dan penting kalau ada pelabuhan dan listrik di sana,” katanya.

Luky mengatakan apabila pemerintah ingin mengundang swasta masuk, maka yang harus dilakukan adalah memberikan karpet merah dalam bentuk iklim investasi kondusif dan adanya kepastian hukum. “Yang penting bagaimana setiap kementerian, mengubah cara pandang. Bahwa sebaiknya yang dibiayai pemerintah adalah yang swastanya tidak tertarik dan segi bisnis tidak menguntungkan,” katanya.

Contoh lain adalah pembangunan pengolahan nikel di Halmahera, yang tidak tersedia infrastruktur pendukung, dan pada saat yang sama pemerintah tidak mampu untuk membangun, “Apakah pemerintah punya mekanisme insentif agar swasta menyediakan atau membangun infrastruktur. Ini yang harus dilakukan agar membuat swasta betah,” katanya.

Pemerintah harus mempunyai mekanisme kompensasi atas masuknya swasta dalam pengembangan infrastruktur. “Karena swasta juga sudah membantu pemerintah untuk menyediakan infrastruktur,” katanya.

IQBAL MUHTAROM

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

10 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

23 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

11 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya