TEMPO Interaktif, Jakarta - PT AIA Financial berencana meningkatkan bisnis asuransi jiwa syariah di Indonesia. Presiden Direktur AIA Financial, Peter Crewe, mengatakan AIA akan memanfaatkan potensi populasi umat muslim yang sangat besar di Indonesia untuk mengembangkan asuransi syariah tersebut.
“Dengan penduduk Muslim lebih dari 86 persen, ada banyak peluang untuk mengembangkan bisnis syariah,” kata Peter di Jakarta Senin, 24 Mei 2011.
Peter mengatakan bisnis asuransi jiwa AIA secara keseluruhan berkembang pada kuartal pertama 2011. Pendapatan dari premi baru mencapai sekitar Rp 450 miliar, lebih tinggi 118 persen dari pendapatan predmi periode yang sama tahun lalu.
Peter menjelaskan sekitar 80 persen pendapatan premi baru tersebut didapat dari hasil penjualan produk unitlink. “Sisanya tradisional,” katanya. Sementara unit syariah, kata Peter, memberi kontribusi sebesar 11 persen.
Presiden AIA Group, Mark Tucker, mengatakan bahwa AIA akan terus mengembangkan bisnis asuransi di Indonesia. Ia menilai penetrasi pasar yang rendah serta banyaknya jumlah populasi di Indonesia sebagai peluang dan potensi yang menjanjikan.
Mark mengatakan AIA akan mengembangkan penjualan dengan meningkatkan kualitas agen yang ada di Indonesia. Saat ini, kata Mark, ada tujuh ribu agen penjual polis asuransi AIA. “Pemegang polis di Indonesia ada sekitar satu juta orang,” katanya.
PT AIA Financial merupakan perusahaan asuransi internasional. Perusahaan ini terdaftar dalam pasar modal di Hongkong. AIA Group hingga 30 November 2010 membukukan aset sebesar US$ 107,9 miliar. AIA group memiliki anak perusahaan di 15 negara, antara lain Hongkong, Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina.
ANANDA BADUDU