Uni Eropa Persulit Eksportir Udang

Reporter

Editor

Minggu, 15 Mei 2011 22:11 WIB

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejumlah aturan yang diterbitkan Uni Eropa mempersulit eksportir udang asal Indonesia. Sejak Mei tahun lalu, ekspor ikan budi daya asal Tanah Air diwajibkan melewati pemeriksaan kandungan residu antibiotik. Kebijakan tersebut diterapkan berdasarkan hasil peninjauan tim pemeriksa perikanan Uni Eropa.

im pemeriksa menemukan toko penjual pakan ikan dan ayam secara bersamaan di sekitar tempat budi daya perikanan. Mestinya pakan ikan bebas antibiotik. Sedangkan pakan ayam mengandung antibiotik. Kewajiban tersebut memberatkan pengusaha karena harus membayar biaya tambahan.
Contohnya, pemeriksaan diambil dari 20 persen volume ikan yang diekspor. Jika ada lima kontainer ikan budi daya, harus ada satu kontainer yang diperiksa. "Satu kontainer biayanya 3.500 euro," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia Thomas Darmawan Ahad 15 Mei 2011 di Jakarta.

Pengusaha harus menanggung beban dengan mengurangi margin keuntungan. Opsi lain bisa dilakukan dengan menaikkan harga 1-2 persen. Tapi hal ini tak mungkin dilakukan karena akan sulit bersaing dengan Thailand dan Vietnam, yang tidak dikenai kewajiban pemeriksaan residu.
Kebijakan Uni Eropa semakin menggerus ekspor udang ke Benua Biru. Thomas memprediksi ekspor udang ke Uni Eropa turun sekitar 10-11 persen tahun ini. Tahun lalu ekspor ke Uni Eropa mencapai 12.191 ton. Nilai ekspor pada 2010 turun 12,3 persen dari tahun sebelumnya.

Atase Perdagangan Indonesia di Brussels, Belgia, Oke Nurwan, berupaya agar kontrol yang dilakukan Uni Eropa pada ekspor perikanan dihentikan. Ia akan mempertanyakan tindakan yang seharusnya dilakukan Indonesia. “Apakah tidak boleh ada produk mengandung antibiotik di sekitar tambak? Atau seperti apa?”

Pada masa mendatang, Thomas bersama asosiasi mempersiapkan antisipasi jika Uni Eropa kembali menerapkan kebijakan yang menghambat perdagangan. Antisipasi itu berupa surat atau sertifikasi terhadap anggota asosiasi. Sertifikasi ini juga dinotifikasi kepada asosiasi dan otoritas Uni Eropa.

EKA UTAMI APRILIA

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

9 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

10 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya