Tidak Benar IMF Melakukan Intervensi

Reporter

Editor

Senin, 8 Desember 2003 11:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pakar politik luar negeri DR. Ibrahim Abdullah, Kamis (12/7), mengatakan, Indonesia harus menghilangkan kata intervensi jika tetap berkeinginan menjadi anggota masyarakat moneter dunia. “Dana Moneter Internasional (IMF) tidak melakukan intervensi, sebab lembaga tersebut berhak mengarahkan anggotanya sebagai debitur, apalagi yang bermasalah seperti Indonesia,” kata Ibrahim, dalam dialog interaktif bertajuk ‘Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Upaya Mengatasi Krisis Moneter’ yang berlangsung di Universitas Nasional (Unas), Jakarta.

“Harus kita lihat, benarkah IMF intervensi? Dari sudut pandang bahwa Indonesia adalah debitur terbesar serta tak mampu membayar cicilan hutangnya, IMF wajib memberikan ‘pengarahan’ kepada Indonesia. Jangan disangka itu bentuk intervensi,”tegas Abdullah yang juga dosen senior di Jurusan Hubungan Internasional Unas ini.

Dikatakannya, dengan hutang sebesar US$ 150,875 milyar, sudah sepantasnya jika IMF bertindak sedikit ‘menekan’. Pelaku pemerintahan, Abdullah melanjutkan, seharusnya lebih menggunakan keterampilan, bakat, dan pengetahuan aspek ekonominya untuk ‘menahan’ tekanan itu melalui LoI. “Gunakan daya negosiasi agar isi LoI dapat disesuaikan dengan kemampuan riil Indonesia untuk memenuhinya,”kata Abdullah menganjurkan.

Abdullah juga menyimpulkan bahwa krisis moneter yang berkepanjangan ini tidak melulu akibat campur tangan IMF yang terkesan tarik ulur dalam hal pengucuran pinjaman. Legislatif seharusnya berperan penting. “Ini akibat tidak berfungsinya badan legislatif sebagai pembuat undang-undang secara lengkap, termasuk bidang moneter,”tegas dia. Seharusnya, Abdullah menambahkan, DPR lebih proaktif dalam membuat Rancangan Undang-Undang (RUU) sebagai usul inisiatif DPR. “Bukan hanya menunggu dari eksekutif,”tandasnya.

Pada akhirnya, menurut Abdullah diakhir presentasinya, terhenti atau tidaknya krisis ini tergantung pada aspek pemerintahan. Baginya, pemerintah yang mengutamakan politik sebagai suatu pembelajaran dalam berdemokrasi adalah pemerintah yang mampu membangun kepercayaan luar negeri dan melancarkan komunikasi politik luar negeri dengan semestinya. “Penyelesaiannya adalah sikap persuasif, bukan konfrontatif terhadap dunia luar, khususnya IMF,” kata Abdullah menutup pembicaraanya kepada wartawan.(Sri Wahyuni)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Hari Buruh, SPAI Desak Pemerintah Hapus Hubungan Kemitraan antara Pengemudi Ojol dengan Aplikator

3 menit lalu

Hari Buruh, SPAI Desak Pemerintah Hapus Hubungan Kemitraan antara Pengemudi Ojol dengan Aplikator

SPAI kembali mendesak pemerintah untuk menghapus hubungan kemitraan antara pengemudi ojol dan kurir dengan aplikator.

Baca Selengkapnya

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

5 menit lalu

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyampaikan ada 71 titik dengan puluhan ribu buruh di seluruh Indonesia yang mengikuti aksi Hari Buruh Internasional 2024.

Baca Selengkapnya

Partai Buruh Terima Hasil Pilpres, Pertimbangkan Dukung Prabowo-Gibran

18 menit lalu

Partai Buruh Terima Hasil Pilpres, Pertimbangkan Dukung Prabowo-Gibran

Partai Buruh menyatakan telah menerima hasil Pilpres 2024 dan mempertimbangkan memberi dukungan ke pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Ini yang Buat Ginting Kalah Lawan Prannoy sehingga Indonesia Tertinggal 0-1 dari India

19 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Ini yang Buat Ginting Kalah Lawan Prannoy sehingga Indonesia Tertinggal 0-1 dari India

Anthony Sinisuka Ginting yang turun sebagai tunggal pertama gagal menyumbang poin di laga Indonesia vs India di Grup C Piala Thomas 2024, Rabu, 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

22 menit lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

22 menit lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembeli Tiket Konser Sheila on 7 di Bandung 70 Persen Perempuan

33 menit lalu

Pembeli Tiket Konser Sheila on 7 di Bandung 70 Persen Perempuan

Promotor mengungkapkan pembeli tiket konser Sheila on 7 di Bandung didominasi oleh perempuan dan milenial.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

39 menit lalu

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

Siswi SMP di Depok itu terjatuh dan terseret beberapa meter hingga luka di lengan dan lutut saat berusaha mempertahankan HP yang dirampas begal.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Kalah, Indonesia vs India Sementara 0-1

44 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Kalah, Indonesia vs India Sementara 0-1

Kekalahan Anthony Sinisuka Ginting membuat tim bulu tangkis putra Indonesia tertinggal 0-1 dari India di laga terakhir Grup C Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

52 menit lalu

Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Salah satu syarat calon pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah harus lulus seleksi sebagai calon mahasiswa kampus PKN STAN.

Baca Selengkapnya