Suswono: Produk Pertanian Kalah dengan Cina

Reporter

Editor

Senin, 18 April 2011 12:33 WIB

Pedagang mengemas jeruk import asal Cina yang biasa digunakan sebagai sajian Imlek di Surabaya, Rabu (03/02). Menjelang perayaan Imlek permintaan jeruk ini melonjak cukup tajam, satu kardus jeruk dpasarkan dengan harga 80 ribu. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Pertanian Suswono mengatakan tingginya perbedaan harga produk pertanian Indonesia dengan produk impor dari Cina disebabkan mekanisme pasar yang salah.

Menurut Suswono, harga produk pertanian dalam negeri kalah bersaing dengan produk impor Cina yang dinilai lebih murah khususnya untuk buah-buahan. Penyebabnya, rantai distribusi produk pertanian dari petani ke konsumen melewati beberapa pihak.

"Kita harus benahi di pasar domestik. Misalnya jeruk Pontianak, harga di petani hanya Rp 3.000-Rp 4.000 tapi bila di pasar harganya mencapai Rp 20 ribu. Karena itu kita harus benahi pemasaran dalam negerinya," jelas Suswono usai menghadiri rapat di kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (18/4).

Meskipun begitu, Suswono tetap mengklaim produk pertanian Indonesia lebih berkualitas dibanding produk impor Cina. Produk pertanian impor Cina, khususnya buah-buahan, dinilai memiliki kualitas rendah karena biasanya telah lama disimpan dalam cold storage (lemari pendingin) dalam proses impornya.

Upaya yang akan dilakukan oleh Kementerian Pertanian untuk membenahi pemasaran produk pertanian yakni melalui pemberdayaan pasar tani. Dengan pasar tani, nantinya petani langsung menjadi produsen yang menjual langsung hasilnya kepada konsumen.


ROSALINA


Advertising
Advertising

Berita terkait

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

20 jam lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

3 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

7 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

10 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

12 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

12 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

23 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

35 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

37 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

38 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya