TEMPO Interaktif, Lhokseumawe:Pabrik Pupuk Asean Aceh Fertilizer di Lhokseumawe, Aceh Utara sudah berproduksi kembali sejak 25 Desember 2001, tepat pukul 23.00 WIB. Demikian dipaparkan Direktur Utama Pabrik Pupuk AAF, Rauf Purnama dalam sambutannya pada acara pengantongan perdana pupuk hasil produksi perusahaan itu di Lhokseumawe Aceh, Minggu (6/1) pagi. Sebelumnya, PT AAF menghentikan produksinya pada 9 Maret 2001. Penyebab terhentinya produksi ini karena macetnya pasokan gas dari LNG Arun sebagai buntut mandeknya produksi PT ExxonMobil, karena alasan keamaan di daerah itu. Dia menjelaskan, sebenarnya pabrik dibuka pada 14 Desember 2001 setelah rapat Menteri Perindustrian dam Perdagangan Rini Suwandi, Menteri Pertambangan Sumber daya Energi dan Mineral Purnomo Yusgiantoro, pada 30 November 2001. Pabrik baru bisa berproduksi pupuk urea 11 hari kemudian, karena membutuhkan proses start up 7 hingga 8 hari. Itu pun masih memerlukan waktu tambahan tiga hari karena suhu unit produksi baru mencapai 30 derajat celcius per jam, lebih kecil dari suhu normal sebesar 50 derajat celcius per jam. Menurut Gubernur Aceh Abdullah Puteh, lancaranya kembali pasokan gas yang menjadi penentu beroperasi pabrik-pabrik di Aceh Utara karena proses lobi yang dibangun, sehingga AAF dan Pupuk Iskandar Muda I bisa kembali beroperasi kembali. Untuk masa akan datang, kata dia, Pupuk Iskandar Muda II bisa kembali diwujudkan. Beroperasinya pabrik tersebut kembali, kata Gubernur, karena didesak oleh Bupati Aceh Utara Tarmizi Akarim. Lantas Gubernur membawa permintaan Bupati ini ke Menteri Pertambangan dan Energi. (Istiqomatul H)
Berita terkait
Mengenal Ipswich Town, Klub Pemain Timnas Indonesia Elkan Baggott yang Promosi ke Premier League
5 menit lalu
Mengenal Ipswich Town, Klub Pemain Timnas Indonesia Elkan Baggott yang Promosi ke Premier League
Kontrak Elkan Baggott di Ipswich Town diketahui hingga 2025. Dengan begitu, Baggot punya peluang bermain di Premier League.