Kertas Leces Minta Suntikan PMN Rp 440 M

Reporter

Editor

Rabu, 2 Maret 2011 16:52 WIB

Menteri Negara BUMN, Mustafa Abubakar. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di sektor produksi kertas, PT Kertas Leces (Persero), meminta suntikan modal kerja berupa penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 440 miliar. Saat ini perusahaan masih dalam kondisi berhenti beroperasi karena terus mengalami kerugian dalam beberapa tahun terakhir.

“Ini akan kami gunakan untuk merestrukturisasi perusahaan,” kata Direktur Utama Kertas Leces Martoyo Sugandi, dalam rapat dengar pendapat umum bersama Komisi VI DPR, Rabu (2/3), di gedung DPR.

Menurut Martoyo, kerugian perusahaan pada 2008 sebesar Rp 49 miliar, pada 2009 Rp 53 miliar, dan pada 2010 (anaudited) Rp 78 miliar. Oleh karena itu, mulai tahun ini perusahaan akan melakukan berbagai langkah untuk menyehatkan kembali keuangan perusahaan.

Menurut Martoyo, saat ini perusahaan memiliki utang kepada pemerintah berupa RDI dan DDI sekitar Rp 461 miliar. Akibatnya bank tidak bersedia memberikan pendanaan kepada perusahaan sejak 2004. “Kami sedang memproses permintaan agar pembayaran utang kepada pemerintah dapat dicicil selama 2 tahun,” kata Martoyo.

Selain kepada pemerintah, perusahaan juga berutang pada investor. Tetapi saat ini sudah ada kesepakatan agar dilakukan buyback terhadap utang tersebut. Sementara, pada 2013-2015 perusahaan akan melakukan transformasi bisnis. Jadi tidak hanya menjual kertas, perusahaan juga akan menjual bahan baku berupa ampas tebu.

“Saat ini kami masih menjajaki permintaan suntikan modal tersebut dengan pemerintah. Mungkin baru akan turun pada akhir tahun ini atau tahun depan,” kata Martoyo.



EVANA DEWI



Advertising
Advertising

Berita terkait

Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang

5 hari lalu

Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang

Ketua Umum Serikat Pekerja Indofarma, Meida Wati mengatakan, bahwa sejak aksi damai pada 5 April 2024, perusahaan belum bisa memastikan kapan bakal melunasi gaji seribuan karyawan Indofarma.

Baca Selengkapnya

Demo Kementerian BUMN, Serikat Pekerja Indofarma Curhat Pensiunan Belum Dibayar

31 Januari 2024

Demo Kementerian BUMN, Serikat Pekerja Indofarma Curhat Pensiunan Belum Dibayar

Serikat Pekerja Indofarma curhat kalau pensiunan mereka belum dibayar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken PP Wajibkan Komisaris Tanggung Jawab Penuh Jika BUMN Rugi

13 Juni 2022

Jokowi Teken PP Wajibkan Komisaris Tanggung Jawab Penuh Jika BUMN Rugi

Komisaris BUMN harus bertanggung jawab penuh apabila BUMN merugi

Baca Selengkapnya

Tanri Abeng Ungkap Dampak Kerugian BUMN Dianggap Kerugian Negara ke Perusahaan

6 Oktober 2021

Tanri Abeng Ungkap Dampak Kerugian BUMN Dianggap Kerugian Negara ke Perusahaan

Tanri Abeng, menyoroti berbagai klausul dalam UU BUMN yang harus kembali dikaji. Salah satunya soal kerugian BUMN dianggap sebagai kerugian negara.

Baca Selengkapnya

Pertamina Masuk 500 Perusahaan Besar Versi Fortune, Erick: Tidak Cukup

3 Agustus 2021

Pertamina Masuk 500 Perusahaan Besar Versi Fortune, Erick: Tidak Cukup

PT Pertamina (Persero) masuk kategori 500 perusahaan terbesar dunia versi Fortune.

Baca Selengkapnya

BUMN Pernah Punya 700 Anak dan Cucu Usaha, 90 Persen Rapornya Merah

9 April 2021

BUMN Pernah Punya 700 Anak dan Cucu Usaha, 90 Persen Rapornya Merah

Peneliti BUMN Research Group Universitas Indonesia, Toto Pranoto, menyinggung persoalan banyaknya anak-cucu perusahaan pelat merah di masa lalu yang mencapai 700 entitas.

Baca Selengkapnya

Bos Krakatau Steel Ungkap Proyeksi Kondisi 2020: Laba Bersih USD 50 Juta

28 Januari 2021

Bos Krakatau Steel Ungkap Proyeksi Kondisi 2020: Laba Bersih USD 50 Juta

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim membeberkan kondisi perusahaannya di tengah pandemi berhasil mengubah rugi menjadi untung pada tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Dirut: Kerugian Pertamina Lebih Kecil Dibanding Perusahaan Migas Lain

29 Agustus 2020

Dirut: Kerugian Pertamina Lebih Kecil Dibanding Perusahaan Migas Lain

Dirut Pertamina Nicke Widyawati mengatakan kerugian yang dialami perseroan lebih kecil dibanding perusahaan migas lain yang memiliki aset setara.

Baca Selengkapnya

Pandemi, PT KAI Diperkirakan Tekor Rp 3,4 T hingga Akhir 2020

8 Juli 2020

Pandemi, PT KAI Diperkirakan Tekor Rp 3,4 T hingga Akhir 2020

PT KAI diperkirakan akan mengalami defisit Rp 3,4 triliun hingga akhir 2020 akibat berkurangnya mobilisasi masyarakat selama pandemi.

Baca Selengkapnya

Antam Rugi Rp 281 Miliar di Kuartal I Akibat Selisih Kurs

29 Juni 2020

Antam Rugi Rp 281 Miliar di Kuartal I Akibat Selisih Kurs

Antam mencatat kerugian akibat selisih kurs sepanjang kuartal I 2020.

Baca Selengkapnya