Pemerintah Rugi Triliunan Rupiah dari Moratorium Hutan

Reporter

Editor

Selasa, 15 Februari 2011 17:07 WIB

Tempo/Zulkarnain

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah terancam kehilangan devisa triliunan rupiah akibat pemberlakuan letter of intent antara Indonesia dan Norwegia, atau yang dikenal dengan Moratorium Oslo. Kerugian berasal dari pendapatan izin lahan yang batal dikeluarkan.

"Kalau komitmen penurunan gas emisi karbon ditunda dalam 10 tahun saja, total lahan yang izinnya tak dikeluarkan 14 juta hektare. Jumlah itu dikalikan dengan investasi masing-masing penggunaan lahan," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Hadi Daryanto di Jakarta, Senin lalu.

Saban tahun pemerintah menerbitkan izin lahan hutan tanaman industri sebanyak 500 ribu hektare, lahan sawit 300 ribu hektare, lahan biomassa 200 ribu hektare, dan lahan tambang 400 ribu hektare. Nilai investasi lahan sekitar Rp 10-35 juta per hektare.

Tak hanya kehilangan investasi, dalam kurun 10 tahun mendatang program pengurangan emisi karbon berpotensi menghapus kesempatan kerja. Dari total lahan 14 juta hektare yang izinnya tak diberikan, sedikitnya 7 juta tenaga kerja bakal kehilangan mata pencarian.

Dalam Moratorium Oslo, yang diteken pada 26 Mei tahun lalu, kedua pihak sepakat menurunkan emisi gas rumah kaca, deforestasi, dan degradasi hutan. Hal itu bersamaan dengan komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan mengurangi emisi karbon sebanyak 26 persen hingga 2020.

Norwegia berjanji membantu US$ 1 miliar atau Rp 9 triliun untuk membantu mengurangi emisi akibat kerusakan hutan di Indonesia. Semula moratorium itu dijadwalkan berlaku mulai Januari tahun ini setelah instruksi presiden yang mengatur hal tersebut dikeluarkan.

Salah satu isi kesepakatan tersebut adalah penghentian atau penangguhan (moratorium) pengeluaran izin atas pengelolaan hutan primer dan kawasan lahan gambut selama dua tahun. Namun pemerintah mengatakan penundaan tersebut bisa diperpanjang kembali.

Hingga kini, Presiden belum menerbitkan aturan moratorium itu. "Memang instruksi presiden tentang moratorium belum keluar dan prosesnya lama, sehingga pengusaha seperti tidak mendapatkan kepastian. Tapi, sebelum inpres keluar, kami sudah menerapkan moratorium," ujar Hadi.

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan sebelumnya meminta kalangan pengusaha tak khawatir terhadap pemberlakuan moratorium. Sebab, masih ada belasan juta hektare lahan telantar yang bisa dikonversi menjadi lahan sawit, hutan industri, dan lahan gambut.

Sejauh ini luas hutan primer Indonesia tersisa 35,4 juta hektare dari total luas hutan 133 juta hektare. "Moratorium bentuk kepercayaan terhadap Indonesia untuk menata kawasan hutan secara lestari. Kalau tidak dicegah, ongkos perbaikannya akan lebih besar," kata Zulkifli.

ROSALINA | BOBBY CHANDRA


Berita terkait

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

40 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

17 Januari 2024

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.

Baca Selengkapnya

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

14 Januari 2024

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

KLHK menyatakan Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan tetap menjaga kepentingan bangsa.

Baca Selengkapnya

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

13 Desember 2023

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

KLHK memandang ACCC sebagai bentuk komitmen tegas Asia Tenggara untuk mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

10 November 2023

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan dua alasan pembangunan pabrik gula di Papua.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingatkan Perusahaan Tambang untuk Perbaiki Lahan Bekas Penambangan

18 September 2023

Jokowi Ingatkan Perusahaan Tambang untuk Perbaiki Lahan Bekas Penambangan

Jokowi akan mengecek langsung satu per satu jika ada yang tidak memperbaiki lahan bekas pertambangannya.

Baca Selengkapnya

115 Hektare Kebakaran Hutan dan Lahan di Lumajang Berhasil Dilokalisir

13 September 2023

115 Hektare Kebakaran Hutan dan Lahan di Lumajang Berhasil Dilokalisir

Sebagian besar berada wilayah Desa Ranupani dan Desa Argosari, yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS)

Baca Selengkapnya