Akibat Pelabuhan Merak Macet, Pedagang Lampung Merugi  

Reporter

Editor

Senin, 14 Februari 2011 13:08 WIB

TEMPO/Arie Basuki
TEMPO Interaktif, Bandar Lampung - Dampak kemacetan di Pelabuhan Merak, Banten, mulai dirasakan oleh para pedagang sayuran di sejumlah pasar tradsional di Kota Babdar Lampung, Provinsi Lampung. Para pedagang mengaku merugi hingga jutaan rupiah setiap harinya.

“Sayuran dari pulau Jawa terlambat datang dan saat tiba sudah busuk. Pedagang pengecer tidak mau terima itu,” kata Sutono, salah seorang pedagang di Pasar Induk Tamin, Bandar Lampung, Senin (14/02).

Sutono mengatakan, kemacetan di penyeberangan Selat Sunda yang terjadi sejak dua pekan terakhir sangat memukul para pedagang sayuran di pasar induk satu-satunya di Lampung itu. Aktivitas bongkar muat yang biasanya sudah berlangsung sejak malam hingga pagi hari kini molor hingga siang hari. “Kalau sudah begini bisnis sayuran di Lampung rusak. Sayuran yang dijual juga tidak lagi segar,” katanya.

Pria asal Jawa Tengah yang telah berbisnis sayuran sejak belasan tahun silam itu mengaku heran dengan kemacetan di Pelabuhan Merak Banten. Terkadang, kata dia, alasannya aneh dan tidak masuk akal. “Biasanya gelombang yang menjadi alasan. Padahal, berita di media massa kondisi cuaca di Selat Sunda tidak ada masalah. Kami menduga kemacetan sengaja diciptakan,” katanya.

Semestinya, kata Sutono, pihak pengelola pelabuhan mendahulukan kendaraan pengangkut buah, sayuran dan kebutuhan pokok lainya. Kemacetan juga menyebabkan penambahan biaya tinggi. “Dari pada busuk, kami terpaksa mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah untuk nyogok petugas. Istilahnya itu uang tembak,” katanya.

Dampak lainnya adalah para pedagang menghentikan aktivitas bisnis di pasar. Mereka menutup kios mereka untuk menghindari kerugian yang lebih banyak. “Kalau kondisi seperti ini terus berlangsung, pasokan sayur untuk warga Lampung akan terganggu,” kata Ani Prihatin, pedagang sayur di Pasar Tamin.

Ani menambahkan, para pedagang yang memilik modal kuat telah mengalihkan pasokan sayuran dari Pulau Jawa ke Sumatera Barat. Mereka berburu sayuran seperti kubis, kentang, wortel, tomat dan cabe ke Sumatera Barat. “Itu juga bukan pilihan mudah karena kami harus dihadapkan pada kondisi jalan yang rusak dan pungutan liar sepanjang jalan,” katanya.

Nurochman Arrazie

Berita terkait

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

12 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

18 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

19 hari lalu

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

Menhub Budi Karya menginstruksikan agar pelabuhan alternatif Panjang-Ciwandan dimaksimalkan kegunaannya selama arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

19 hari lalu

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

Menhub meminta dibuatkan fasilitas war room untuk menyajikan data digital untuk memantau aktivitas bongkar muat di pelabuhan Bakauheni dan Merak.

Baca Selengkapnya

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

19 hari lalu

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan

Baca Selengkapnya

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

19 hari lalu

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

Pengemudi yang akan naik kapal saat arus balik agar membeli tiket dalam jarak 2,41 KM menuju pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

20 hari lalu

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

Pemerintah telah menyiapkan strategi guna menangani arus balik Lebaran dari Pulau Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

21 hari lalu

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menghapus pemberlakuan tiket kedaluwarsa sampai dengan 24 jam sejak waktu masuk pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

23 hari lalu

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui penyelenggaraan mudik di Pelabuhan Merak masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

23 hari lalu

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

ASDP Ferry Indonesia melaporkan arus mudik laut dari Pelabuhan Bakauheni (Sumatera-Jawa) meningkat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya