Menteri Keuangan Anggap Kenaikan Harga Minyak Sementara

Reporter

Editor

Jumat, 4 Februari 2011 11:31 WIB

Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardjojo mengatakan kenaikan harga minyak hanya bersifat sementara. Pemerintah belum mengkhawatirkan kenaikan harga minyak dunia yang kini mencapai US$ 103 per barel. "Seandainya harga itu naik kita masih yakin sifatnya temporer. Nanti stabil kembali," kata Agus di Kantor Presiden, Jumat (4/2).

Berkaitan dengan anggaran, Agus mengatakan masih tetap menggunakan asumsi dasar harga minyak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2011 sebesar US$ 80 per barrel. "Kalau nanti ada perubahan, kita akan menyampaikan. Tapi belum sampai pada perubahan," ujar Agus.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah mencermati harga minyak. Alasannya, kenaikan harga minyak setiap satu dolar Amerika Serikat akan meningkatkan penerimaan negara. Tapi kenaikan harag mempengaruhi anggaran. "Tak hanya subsidi yang membengkak, harga minyak selalu berhubungan dengan sektor lain yang mendorong inflasi," katanya.

Kementerian Koordinator Perekonomian bersama Menteri Keuangan terus memantau pengaruh kondisi politik Mesir terhadap harga minyak. Hatta mengatakan situasi mesir sangat temporer. Dia beralasan Mesir bukan pengekspor minyak sehingga tak begitu besar pengaruhnya. Dia menilai Terusan Suez juga tak akan terganggu, karena itu perairan yang digunakan secara internasional yang mempengaruhi ekonomi dunia. "Jadi saya menganggap tidak fundamental," ujarnya.

Dia mengungkapkan jika melihat permintaan dan suplai, justru sebetulnya ada kecenderungan menurunnya permintaan seperti di Amerika dan sejumlah negara. Sedangkan OPEC berkomitmen meningkatkan produksi sampai 1,5 juta barel. "Jadi sebetulnya, fundamental demand dan supply-nya cukup. Sehingga kita harapkan ini tak akan panjang," katanya.

Pemerintah akan menggelar rapat kordinasi dengan Bank Indonesia sebulan sekali. Terutama, dalam menjaga inflasi. Menurut Hatta, beban inflasi tak akan berat dengan tren harga pangan mulai turun. Minggu kedua kemarin akan segera panen raya. Hatta berharap akan terjadi deflasi pada komoditas pangan selama Februari atau dua bulan ke depan. "Tugas saya menjaga inflasi tidak naik dengan menjaga stabilitas harga pangan," katanya.

Soal kemungkinan revisi anggaran, Hatta mengatakan belum dilakukan. "Sampai sekarang belum ada pembicaraan untuk revisi," katanya. Harga ICP (harga minyak rata-rata Indonesia) itu dihitung sepanjang tahun. Bukan berarti harga minyak naik, kemudian mengubah asumsi anggaran.

Hatta mencontohkan tren yang terjadi pada 2010. Walaupun harga minyak internasional pernah menyentuh level di atas US$ 90 per barel, tapi selama tahun lalu ICP justru di bawah US$ 80. Penerimaan negara di sektor minyak dan gas bumi, bahkan melampaui target. Kendati pun produksi minyak turun, tapi gas memberikan sumbangan yang cukup besar.

EKO ARI WIBOWO

Berita terkait

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri dalam Kabinet Menunggu Kesepakatan Jokowi dan Para Ketua Umum Partai

2 hari lalu

TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri dalam Kabinet Menunggu Kesepakatan Jokowi dan Para Ketua Umum Partai

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran , Drajad Wibowo, angkat bicara soal persiapan penyusunan kabinet pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

8 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

9 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya