TEMPO Interaktif, Jakarta -Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi, Evita Herawati Legowo, menyatakan pemerintah tetap memantau perkembangan harga minyak. Krisis Mesir kembali membuat harga minyak dunia bergejolak. "Kita masih terus menganalisis dan memantau," ujarnya dalam pesan singkat, Selasa (1/2).
Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas), Agus Budi Hartono, juga menyatakan bahwa sampai saat ini pemerintah masih mengevaluasi kenaikan harga minyak dan belum niatan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). "Kalau untuk harga bahan bakar minyak hanya berdampak pada pelat hitam roda empat pada , jadi saya rasa cukup mampu bertahan nantinya," kata Agus.
Mengenai rencana pembatasan yang akan dilaksanakan pada Bulan April mendatang, Agus mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada perubahan rencana baik dari pemerintah maupun DPR terkait pembatasan."Pemerintah dan DPR kan sepakat untuk pengaturan,tetapi memang DPR meminta untuk diamati dengan cermat perkembangan ini. Sejauh ini belum ada perubahan rencana, pengaturan akan jalan terus," katanya.
BPH sendiri belum memiliki hasil hitungan yang pasti tentang konsumsi BBM subsidi setelah terjadinya lonjakan harga untuk BBM jenis pertamax atau non subsidi akibat perkembangan harga minyak dunia."Belum kita verifikasi," katanya.
Terkait harga BBM non subsidi yang terus merangkak naik, Agus sendiri berharap harga minyak bisa kembali turun karena pemerintah tidak memberikan intervensi secara langsung untuk mengendalikan kenaikan tersebut."Karena kan tidak mungkin juga kita kasih subsidi untuk Shell dan Total, jadi sampai saat ini rencananya masih untuk pembatasan BBM dahulu," katanya.
GUSTIDHA BUDIARTIE
Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas), Agus Budi Hartono, juga menyatakan bahwa sampai saat ini pemerintah masih mengevaluasi kenaikan harga minyak dan belum niatan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). "Kalau untuk harga bahan bakar minyak hanya berdampak pada pelat hitam roda empat pada , jadi saya rasa cukup mampu bertahan nantinya," kata Agus.
Mengenai rencana pembatasan yang akan dilaksanakan pada Bulan April mendatang, Agus mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada perubahan rencana baik dari pemerintah maupun DPR terkait pembatasan."Pemerintah dan DPR kan sepakat untuk pengaturan,tetapi memang DPR meminta untuk diamati dengan cermat perkembangan ini. Sejauh ini belum ada perubahan rencana, pengaturan akan jalan terus," katanya.
BPH sendiri belum memiliki hasil hitungan yang pasti tentang konsumsi BBM subsidi setelah terjadinya lonjakan harga untuk BBM jenis pertamax atau non subsidi akibat perkembangan harga minyak dunia."Belum kita verifikasi," katanya.
Terkait harga BBM non subsidi yang terus merangkak naik, Agus sendiri berharap harga minyak bisa kembali turun karena pemerintah tidak memberikan intervensi secara langsung untuk mengendalikan kenaikan tersebut."Karena kan tidak mungkin juga kita kasih subsidi untuk Shell dan Total, jadi sampai saat ini rencananya masih untuk pembatasan BBM dahulu," katanya.
GUSTIDHA BUDIARTIE
