Krisis Mesir Kerek Harga Minyak Dunia

Reporter

Editor

Selasa, 1 Februari 2011 05:07 WIB

AP/Hasan Jamali
TEMPO Interaktif, Jakarta - Krisis politik di Mesir berpengaruh langsung terhadap harga minyak dunia. Presiden Direktur PT Trimegah Sekuritas Tbk Omer S. Anwar mengatakan, posisi Mesir sangat penting dalam industri perminyakan dunia. "Ada potensi risiko dan ketidakpastian tinggi di daerah itu yang bisa meningkatkan harga minyak," ujarnya di Jakarta kemarin.

Bukan hanya sebagai salah satu produsen penting, kata bekas Wakil Direktur Pertamina itu, gejolak di negara itu membuat jalur perdagangan minyak antara Timur Tengah dan Eropa terganggu. Maklum, wilayah Mesir mengapit Terusan Suez yang merupakan jalur utama transportasi emas hitam dari Teluk Arab.

Kontrak utama New York, minyak mentah jenis Light Sweet pengiriman Maret, naik US$ 37 sen ke posisi US$ 89,71 per barel pada perdagangan kemarin pagi waktu setempat. Sedangkan jenis Brent naik US$ 18 sen menjadi US$ 99,60 per barel.

Omer mengatakan, ketidakpastian politik di kawasan tersebut memberikan sentimen negatif ke pasar. Risiko yang meningkat membuat biaya asuransi meningkat, terutama adanya kekhawatiran jika Terusan Suez ditutup.

Indonesia jelas terpengaruh karena impor minyak juga besar. Terkereknya harga minyak akan merembet pada naiknya harga bahan kebutuhan pokok. "Akibatnya, inflasi akan meningkat. APBN akan membengkak untuk membiayai subsidi bahan bakar," kata dia.

Kondisi ini menyebabkan pelaku pasar lebih berhati-hati. Terutama perusahaan yang akan menerbitkan saham perdana maupun surat utang. "Sebagian besar mereka masih wait and see sebelum melakukan aksi-aksi penggalangan dana," kata dia.

Direktur Legg Mason Asset Management Evan Lim optimistis pengaruh krisis Mesir terhadap Indonesia tak akan berlangsung lama. "Indonesia dan Mesir tak banyak punya korelasi. Meski ada sentimen negatif, tak akan berlangsung lama," kata Evan.

Menurut dia, pasar finansial Indonesia memiliki daya tahan kuat dan telah terbukti sepanjang krisis 2008. Investor merasa sangat nyaman menanamkan uangnya di Indonesia, yang memiliki pertumbuhan yang termasuk tertinggi di Asia.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan, pemerintah mewaspadai potensi kenaikan harga minyak dunia. "Saya kira tidak ada negara yang menginginkan harga tinggi ketika ekonomi dalam keadaan sulit di dunia," ujar Hatta di kantor kemarin.

Jika kenaikan harga minyak terlalu tinggi, ia menambahkan, akan berdampak besar terhadap perekonomian domestik. Produksi manufaktur yang sedang tumbuh akan kembali mengerem aktivitasnya.

Pemerintah akan berupaya menjaga pasokan dan permintaan minyak dalam negeri. Produksi minyak nasional digenjot dibarengi dengan penghematan konsumsi dan diversifikasi energi.

Ia juga meminta pelaku ekonomi tetap tenang. "Saya yakin dengan OPEC, dengan meningkatkan produksi, maka mereka akan menjaga kestabilan suplai dan permintaan," katanya.

FAMEGA SYAVIRA | EKO ARI WIBOWO | AGUSSUP








Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

8 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

10 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

10 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya