TEMPO Interaktif, Jakarta - Departemen Keuangan mensinyalkan bahwa asumsi inflasi dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2011 sebesar 5,3 persen sulit dicapai dan kemungkinan akan terlampaui.
Tahun ini perkiraan inflasi akan mencapai 6,1 persen hingga 6,62 persen akibat pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diperkirakan akan menambah laju inflasi 0,5 hingga 0,87 persen. “Dengan asumsi 50 persen kendaraan beralih ke bbm non subsidi,” ujar Lana Soelistianingsih, analis ekonomi dari PT Samuel Sekuritas.
Pencabutan capping tarif dasar listrik (TDL) akan membuat kenaikan biaya listirk industri sebesar 20 persen – 30 persen dan akan mendorong kenaikan inflasi sebesar 0,3 persen – 0,45 persen. Sehingga dari kedua komponen diatas akan ada tambahan inflasi sebesar 0,8 persen hingga 1,32 persen sepanjang tahun ini.
Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan ekspektasi inflasi dari Samuel Sekuritas di tahun 2011 ini akan mencapai 6,5 persen. Sedangakn untuk bulan Januari ini diperkirakan akan mencapai 0,8 persen – 1,17 persen.
“Dan untuk inflasi tahunannya akan mencapai 6,91 persen hingga 7,31 persen,” Lana memprediksikan.
VIVA B. KUSNANDAR
Tahun ini perkiraan inflasi akan mencapai 6,1 persen hingga 6,62 persen akibat pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diperkirakan akan menambah laju inflasi 0,5 hingga 0,87 persen. “Dengan asumsi 50 persen kendaraan beralih ke bbm non subsidi,” ujar Lana Soelistianingsih, analis ekonomi dari PT Samuel Sekuritas.
Pencabutan capping tarif dasar listrik (TDL) akan membuat kenaikan biaya listirk industri sebesar 20 persen – 30 persen dan akan mendorong kenaikan inflasi sebesar 0,3 persen – 0,45 persen. Sehingga dari kedua komponen diatas akan ada tambahan inflasi sebesar 0,8 persen hingga 1,32 persen sepanjang tahun ini.
Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan ekspektasi inflasi dari Samuel Sekuritas di tahun 2011 ini akan mencapai 6,5 persen. Sedangakn untuk bulan Januari ini diperkirakan akan mencapai 0,8 persen – 1,17 persen.
“Dan untuk inflasi tahunannya akan mencapai 6,91 persen hingga 7,31 persen,” Lana memprediksikan.
VIVA B. KUSNANDAR
