Ekspor Makanan Terganjal Aturan Negara Pengimpor  

Reporter

Editor

Senin, 17 Januari 2011 18:41 WIB

TEMPO/Nita Dian
TEMPO Interaktif, Jakarta - Mulai awal tahun ini, sejumlah negara tujuan ekspor makanan dan minuman menerapkan aturan baru. Salah satunya Taiwan, yang bakal memeriksa produk impor satu per satu. "Sebelumnya, mereka hanya memeriksa sampel produk. Ini mungkin terkait kasus mi instan beberapa waktu lalu," kata Ketua Umum Gabungan Perusahaan Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman di Jakarta, Senin (17/01).

Amerika Serikat juga menerapkan standar kesehatan baru, yang menyebutkan setiap produk pangan yang masuk ke Amerika Serikat harus memiliki sertifikasi, seperti sertifikat Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Sedangkan sebagian besar pengusaha makanan Indonesia termasuk industri kecil dan menengah (IKM). "IKM tidak tahu standar," kata Adhi. Nigeria juga menerapkan tambahan bea masuk impor, khususnya untuk produk olahan singkong.

"Dengan aturan baru itu, produk-produk kita banyak yang terhambat masuk ke pasar luar negeri," kata Adhi. Sehingga, dia menambahkan, pengusaha meminta pemerintah membantu meningkatkan daya saing industri. Namun, Adhi yakin industri makanan dan minuman harus tetap tumbuh positif pada 2011. Pertumbuhan industri 5 persen adalah target pesimistis yang diperkirakan bisa dicapai perusahaan.

Sebab, pengusaha memperkirakan masih akan menemui berbagai hambatan pada 2011. Di antaranya, kenaikan tarif listrik, gas, dan infrastruktur yang belum memadai. "Tapi paling tidak ada pertumbuhan penduduk di Indonesia," kata dia. Sehingga, pasar produk makanan dan minuman juga tumbuh. Sementara itu, Target optimistis pertumbuhan industri makanan dan minuman 2011 adalah 13 persen. Dengan demikian, omzet industri makanan akan mencapai Rp 690 triliun.

EKA UTAMI APRILIA

Berita terkait

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

30 menit lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

23 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

2 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

2 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

2 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

3 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

3 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

4 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

5 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya