Ekspor Tekstil 2002 diperkirakan Menurun

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juli 2003 10:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) pesimistis target ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) tahun 2002 dapat tercapai. Walaupun angka resminya baru akan keluar pada April 2003, namun target 7,1 miliar US$ yang ditetapkan Departemen Perindustrian dan Perdagangan jauh dari harapan. Kita perkirakan hanya sampai 6,8 miliar US$, kata Executive Director Indra Ibrahim kepada wartawan di kantor API, Jakarta, Kamis (13/2). Perkiraan yang disampaikan Indra itu berdasarkan data terakhir pada bulan Agustus 2002 yang hanya mencatat nilai ekspor 4 miliar US$. Padahal, pada tahun 2000 dan 2001, masing-masing dibukukan nilai 7,6 dan 7,2 miliar US$. Situasi pasar memang tidak kondusif dan dampak dari ledakan bom di Bali yang sangat besar, kata dia. Bahkan, bagi TPT, pada tahun 2003 ini pasar kemungkinan masih akan lesu. Indra menyatakan jika tidak ada terobosan untuk menstimulir, usaha TPT akan semakin anjlok. Begitu pula dengan ancaman terjadinya perang di kawasan teluk, saat Amerika Serikat dan sekutunya menyerang Irak, akan menjadi pemicu kelesuan industri tekstil. Indra mengakui sebagian besar komposisi pasar ekspor TPT Indonesia adalah Amerika. Dia menyebutkan prosentasenya sebesar 26,3 yang diikuti Inggris dan Jepang dengan masing-masing 6,3% dan 5,9%. Selebihnya dibagi rata kepada 200 negara yang prosentasenya hanya nol koma, Indra menambahkan. Karena itu, jika pasaran ke Amerika terganggu, pasar ekspor akan sulit dialihkan. Apalagi penetrasi ke 200 negara pengimpor acapkali tidak memberikan hasil signifikan. Sudah begitu, pemerosotan pasaran ke Amerika biasanya diikuti dengan berkurangnya permintaan dari negara-negara lainnya. Dampaknya besar, karena secara simultan bisa turun, kata dia. Kendati demikian, Indra mengatakan masih ada harapan. Dalam road show pihaknya dan pemerintah ke Amerika pascatragedi Bali, pembeli dari negeri paman Sam itu masih memberi peluang besar. Para pengimpor itu menyatakan, ungkap Indra, nasib yang dialami Indonesia sama dengan yang terjadi di Amerika pada tanggal 11 Sepmber, yaitu sebagai korban terorisme. Mengenai langkah terobosan untuk tahun 2003, API bersama pemerintah akan mengadakan Asia Global Sourcing, pameran Internasional untuk garment, produk tekstil dan aparel. Rencananya ekspo yang ditangani oleh Rantai Expo Internasional itu akan digelar di Nusa Dua Bali, pada tanggal 13-15 Maret mendatang. Kalau kita bisa memanfaatkan momen ini bisa membawa angin segar, kata Indra berharap. Boleh jadi harapan itu nyata. Selain insentif khusus dari pemerintah untuk 100 anggota API pendaftar pertama sebagai peserta dengan tarif sekitar 200 ribu US$, buyers internasional pun akan khusus didatangkan. Sebagai catatan, pameran yang sama dan untuk pertama kalinya di tahun 2002 didatangi hampir lima ribu pengunjung, termasuk 282 buyers dari 11 negara. Sedangkan peserta partisipannya mencapai 123 perusahaan. Kita berharap itu tidak terjadi. Tapi jika terjadi mudah-mudah dampaknya jauh, kata Fernando Titaley, Presiden Direktur Rantai Expo. Dede ariwibowo --- TNR

Berita terkait

Mahalini Jalani Upacara Mepamit, Didampingi Rizky Febian dan Keluarga di Bali

1 menit lalu

Mahalini Jalani Upacara Mepamit, Didampingi Rizky Febian dan Keluarga di Bali

Mahalini dan Rizky Febian mulai melangsungkan rangkaian pernikahan adat Hindu di Bali, menjelang pernikahan mereka.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Selalu Padat, Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre Paris akan Dipindahkan

7 menit lalu

Pengunjung Selalu Padat, Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre Paris akan Dipindahkan

Mona Lisa karya seni yang paling banyak dikunjungi di dunia, 10 juta orang datang ke Museum Louvre untuk melihat lukisan itu setiap tahunnya.

Baca Selengkapnya

Bidan Diduga Malpraktik Viral di Medsos, Polres Prabumulih Lakukan Penyelidikan

10 menit lalu

Bidan Diduga Malpraktik Viral di Medsos, Polres Prabumulih Lakukan Penyelidikan

Polres Prabumulih sudah melakukan penyelidikan soal dugaan malpraktik seorang bidan yang viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Hari Ini di 2025 Adalah Hari Akar Kuadrat, Salah Satu Hari Unik yang Terjadi dalam Kalender 100 Tahun

14 menit lalu

Hari Ini di 2025 Adalah Hari Akar Kuadrat, Salah Satu Hari Unik yang Terjadi dalam Kalender 100 Tahun

Keunikan Hari Akar Kuadrat, momen langka yang hanya terjadi 9 kali dalam satu abad kalender.

Baca Selengkapnya

9.997 Peserta Ikuti UTBK SNBT 2024 di Unand

15 menit lalu

9.997 Peserta Ikuti UTBK SNBT 2024 di Unand

Universitas Andalas atau Unand hanya melaksanakan UTBK dalam satu gelombang, yakni pada 30 April dan 2 sampai 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

16 menit lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

27 menit lalu

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

Budi Karya menginstruksikan agar aset Bandara Tuanku Tambusai, Riau diserahkan ke Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

39 menit lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Isi Kuliah Umum di Binus, Ketua MK Beberkan Soal Pengujian Undang-undang hingga Peran Mahkamah

41 menit lalu

Isi Kuliah Umum di Binus, Ketua MK Beberkan Soal Pengujian Undang-undang hingga Peran Mahkamah

Dalam kuliah umum, Suhartoyo memberikan pembekalan mengenai berbagai aspek MK, termasuk proses beracara, persidangan pengujian undang-undang, kewenangan MK dalam menyelesaikan sengketa, dan manfaat putusan MK.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

57 menit lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya