Ini Dia Benih Cabai Baru yang Kebal Penyakit

Reporter

Editor

Kamis, 6 Januari 2011 22:05 WIB

TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Holtikultura (Balithor) Kementerian Pertanian mengembangkan varietas benih cabai yang mampu bertahan di tengah cuaca ekstrem. Benih ini kebal penyakit antraknosa yang doyan menggagalkan panen akibat hujan berkepanjangan.

"Juni 2011 nanti, kami akan melepas satu varietas benih cabe baru yang tahan cuaca ekstrem yang menjadi ancaman produk-produk pertanian pada tahun ini," kata Kepala Balithor Yusdar Hilman di sela Workshop Holtikultura di Jakarta, Kamis (6/1).

Antraknosa adalah penyakit patek tanaman cabai yang disebabkan cendawan colletotrichum yang mampu menghancurkan produksi panen sebesar 20-90 persen. Jamur ini terutama berkembang selama musim hujan dan tumbuh pesat di kelembaban 32 derajat celcius.

Kekhasan benih cabai baru itu ialah menghasilkan cabai keriting merah dengan rasa pedas melebihi cabai keriting biasa. Dari dua musim percobaan di Ciamis, Jawa Barat, produksi benih ini terbukti menghasilkan 12 ton per hektare meski tahun lalu diklaim sebagai musim kemarau basah karena curah hujan tinggi sepanjang tahun.

"Kami memprediksi produktivitas benih ini rata-rata sekitar 10 ton per hektare. Bukan 12 ton per hektare seperti masa percobaan karena tanah di tiap daerah berbeda-beda," kata nya.

Tak hanya kebal cuaca ekstrem, penggunaan benih cabai baru ini bisa menekan ongkos produksi. "Benih ini membantu petani mengurangi penggunaan pestisida sehingga output cabai jadi lebih baik dan ongkos produksi bisa ditekan," katanya. Hasil produksi bisa lebih berkualitas karena minim penggunaan pestisida.

Karena akan diluncurkan pada Juni mendatang, pengembangan benih telah mencapai tahap uji multilokasi. Rencananya, Kementerian akan mengeluarkan benih baru sebanyak 530 gram ke sejumlah daerah, seperti Ciamis, Lembang, dan beberapa wilayah lain di Jawa Barat.

Yusdar menjelaskan, untuk mengoptimalkan produksi cabai dengan benih ini ada beberapa kriteria. Pertama, pembuatan lahan harus agak tinggi agar drainase baik dan kadar air yang masuk ke tanaman tersebut cukup alias tidak berlebihan.

Kedua, pemilihan lahan harus lahan kering, bukan sawah seperti yang selama ini masih banyak dilakukan oleh petani-petani lokal. Sebab syarat lahan untuk cabai berbeda dari tanaman sawah seperti padi.

Yusdar menyatakan, benih cabai unggul tersebut belum diberikan nama. Namun, nantinya akan menambah variasi benih cabai yang selama ini banyak dikembangkan di seluruh Tanah Air, seperti Lembang 1, Tanjung 2, dan TM 99 dari Taiwan.

Berdasarkan data, sepanjang 2010 Indonesia mengimpor benih cabe 6.969 kilogram dengan nilai US$ 975.660. Meski demikian, di tahun yang sama Indonesia masih mencatat nilai ekspor benih lebih besar dari impor yaitu 16.361 kilogram dengan nilai US$ 2.454.150.

ROSALINA

Berita terkait

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

4 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

5 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

5 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

6 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

6 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

6 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

7 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

7 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

10 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya