Bibit Cabai Varietas Unggul Diperkenalkan Mei

Reporter

Editor

Kamis, 6 Januari 2011 16:42 WIB

TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah telah menciptakan benih baru dari varietas unggul untuk tanaman cabai. Direktur Jenderal Hortikultura Hassanuddin Ibrahim memperkirakan benih baru itu akan diperkenalkan Mei mendatang. "Benih baru sekarang sudah diciptakan yang tahan terhadap hujan. Jenisnya ada kultivar lembang 1, kultivar lembang 2, kultivar Tanjung, dan TM 99," ujarnya kepada wartawan di sela workshop Perbenihan, di kantornya, Jakarta, Kamis (6/1).

Dia berharap dengan ditemukannya benih varietas baru tersebut masalah produksi cabai yang menurun bisa teratasi secepatnya. Curah hujan tinggi menurunkan produksi cabai hingga 30 persen. Padahal konsumsi masyarakat terhadap cabai cukup besar. "Konsumsi cabai rata-rata masyarakat kita 1,2 juta ton per tahunnya. Mudah-mudahan dengan varietas itu Insya Allah masalah produksi karena cuaca bisa diatasi," ujarnya.

Selain mulai menciptkan benih tahan hujan, Kementerian Pertanian juga akan menggenjot produksi cabai yang dihasilkan dari pertanian perkotaan atau dengan kata lain cabai yang ditanam di pekarangan rumah. Sebanyak 200 ribu Kepala Keluarga (KK) akan dibina untuk menanam cabai di pekarangan dan akan dilatih membuat benihnya. "Yang akan kami gunakan dua macam. Untuk pertanian perkotaan kepada ibu-ibu PKK pakai benih lokal bukan hibrida. Nanti Kelompok Wanita taninya yang membuat benihnya. Jadi benih tidak terus kami kasih gratis," katanya.

Selain menggenjot pertanian perkotaan, pemerintah juga harus menjaga harga cabai di kawasan sentra agar tidak jatuh seiring berhasilnya program pertanian perkotaan tersebut. Caranya dengan memisahkan penggunaan bibit. "Untuk pertanian perkotaan pakai bibit lokal, sedangkan benih kultivar tadi untuk yang di kawasan. Juga kami siapkan penggilingan skala rumah tangga," ujarnya.

Menurut perhitungan Hassanuddin, dengan program pertanian yang dilakukan oleh 200 ribu KK, maka bisa dihasilkan sekitar 2000 ribu ton. "Kalau 1 KK bisa hasilkan 10 kilo cabai, kalikan saja. Berarti 2000 ton produksinya. Jumlahnya memang masih kecil dibandingkan dengan produksi secara nasional yang bisa 1 juta ton," ujarnya.

Meskipun begitu, kata dia, jika pada 2011 program tersebut bisa berhasil, maka tahun depan akan mulai diperbanyak dengan menambah jumlah KK dari kelompok masyarakat miskin untuk memproduksi cabai dari pertanian perkotaan.

ROSALINA

Berita terkait

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

5 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

7 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

7 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

18 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

30 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

32 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

33 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

41 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

44 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.

Baca Selengkapnya