TEMPO Interaktif, Jakarta -Impor bahan baku plastik polipropilena (PP) pada Januari-November 2010 melonjak 49,71 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor polipropilena Januari-November 2010 mencapai US$ 430 juta.
Meningkatnya impor polipropilena mendorong kenaikan impor plastik dan barang dari plastik. Berdasarkan data BPS, impor plastik dan barang dari plastik pada Januari-November 2010 naik 50,29 persen. Impor plastik dan barang dari plastik pada Januari-November mencapai US$ 4,341 miliar. "Lonjakan impor polipropilena karena PT Politama Propindo berhenti beroperasi sejak Agustus hingga sekarang," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Plastik, Aromatik dan Olefin Indonesia (Inaplas), Fajar Budiyono ketika dihubungi Tempo, Selasa (4/1).
Politama berhenti produksi karena terlibat masalah utang dengan PT Pertamina. Sehingga Pertamina menyerop pasokan bahan baku kepada Politama. Menurut Fajar, kebutuhan polipropilena dalam negeri sekitar 900 ribu ton.
Sebanyak 340 ribu ton dipenuhi oleh PT Tripolita, sementara PT Pertamina mengisi kebutuhan sebanyak 40 ribu. Politama seharusnya bisa memenuhi sekitar 320 ribu. Sedangkan sisanya diimpor. "Karena sekarang Politama tidak berproduksi, maka wajar saja ada kenaikan impor," kata dia.