Pembangunan Rest Area Suramadu Terkendala Pembebasan Lahan

Reporter

Editor

Sabtu, 25 Desember 2010 10:21 WIB

Warung-warung di ujung jembatan Suramadu, Madura, Jatim. TEMPO/SUPRIYANTHO KHAFID
TEMPO Interaktif, BANGKALAN - Rencana pembangunan Rest Area di kawasan Suramadu sisi Bangkalan Madura terkendala pembebasan lahan. Hingga saat ini proses tawar-menawar harga ganti rugi tanah antara Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) dan pemilik lahan belum mencapai titik temu.

"Sebenarnya kami targetkan masalah harga ganti rugi tanah bisa rampung akhir tahun sehingga pembangunannya sudah bisa dimulai tahun 2011,” kata Deputi Pengembangan BPWS Agus Wahyudi ketika dihubungi Tempo, Sabtu (25/12).

Menurut Agus, untuk pembangunan Rest Area tersebut dibutuhkan lahan seluas lima hektare. Pemilik lahan mematok harga Rp 300 ribu per meter persegi, sedangkan berdasarkan nilai jual obyek pajak (NJOP) Rp 5.000 per meter persegi. “Kami masih terus mengupayakan untuk melakukan negosiasi,” ujar Agus.

Agus menjelaskan, jika harus mengikuti harga yang diminta pemilik lahan maka BPWS harus mengeluarkan anggaran sekitar Rp 15 miliar hanya untuk biaya pembebasan lahan. Jumlah tersebut dinilai terlalu tinggi.

Agus menuturkan, pembangunan kawasan Rest Area adalah untuk menopang perekonomian masyarakat Madura, khususnya di Kabupaten Bangkalan.

Berbagai fasilitas yang dibangun dalam kawasan Rest Area, yang merupakan bagian dari program pembangunan BPWS, adalah untuk menopang kegiatan bisnis masyarakat Madura. Di antaranya sentra pedagang kaki lima (PKL) yang saat ini tidak tertata karena bertebaran di sepanjang akses jalan dari dan ke arah Jembatan Suramadu.

Di kawasan Rest Area juga dibangun pusat informasi bisnis dan pariwisata di Madura yang menyajikan berbagai produk khas Madura, termasuk aneka ragam makanan di sentra food court.

Bersamaan dengan upaya negosiasi berkaitan dengan pembebasan lahan, kata Agus, saat ini terus dimatangkan penyusunan desain dan feasibility study. “Kami tetap mentargetkan tahun 2011 sudah bisa dimulai pembangunannya," paparnya.

Anggota Komisi Pembangunan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangkalan Mahmudi mengatakan, jika pembangunan kawasan Rst Area gagal diwujudkan karena terkendala harga tanah, maka yang rugi adalah masyarakat Madura, khususnya masyarakat Bangkalan. "Seluruh perencanaan pembangunan yang dilakukan BPWS, termasuk kawasan Rest Area dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Madura,” ucapnya.

Mahmudi berharap proses negoisasi akan tercapai untuk menetapna harga ganti rugi yang tidak merugikan masyarakat dan tidak memberatkan BPWS. "BPWS kan punya tim taksasi. Saya yakin harga masih bisa ditawar," katanya. MUSTHOFA BISRI.

Berita terkait

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

1 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

2 jam lalu

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

2 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

Tak ada gol tambahan di babak kedua membuat laga TImnas U-23 Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23 2024. Laga berlanjut ke babak tambahan.

Baca Selengkapnya

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

2 jam lalu

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

Atlet tunggal putra, Jonatan Christie, mengatakan tim putra Indonesia siap memberikan kemampuan terbaik pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

3 jam lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

3 jam lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

3 jam lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

3 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

3 jam lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

3 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya