Permintaan Minyak Akar Wangi Meningkat, Pengusaha Kewalahan

Reporter

Editor

Kamis, 16 Desember 2010 11:25 WIB

TEMPO Interaktif, Garut - Permintaan dunia terhadap minyak akar wangi dari Kabupaten Garut, Jawa Barat, meningkat. Jumlah permintaan untuk tahun ini diperkirakan mencapai 250-300 ton. “Kami sangat kewalahan, permintaan minyak akar wangi terus meningkat,” ujar Ketua Asosiasi Atsiri Jawa Barat, Ede Kadarusman, kepada Tempo di Garut, Kamis (16/12).


Menurut dia, hasil produksi pengusaha untuk tahun ini diperkirakan hanya dapat memenuhi kebutuhan minyak akar wangi sebanyak 50 ton saja. Hasil produksi itu berasal dari 30 pengusaha yang tersebar di Kecamatan Samarang, Leles, Bayongbong, dan Kecamatan Cilawu. Jumlah ini miningkat sekitar 10 ton dari tahun sebelumnya yang hanya mampu memproduksi sebanyak 40 ton.

Minyak akar wangi asal Garut ini sepenuhnya untuk di ekspor ke sejumlah negara Eropah, di antaranya Prancis, Italia dan Belanda. “Pesanan terbaru sekarang datang dari India dengan kebutuhannya mencapai ratusan ton,” ujar Ede.

Meningkatnya permintaan ini, tambah Ede, diakibatkan menurunnya pasokan minyak akar wangi dari Haiti setelah diguncang bencana tsunami beberapa waktu lalu. Selain itu juga kualitas minyak akar wangi asal Indonesia ini tidak kalah bersaing dengan negara lain. Minyak akar wangi ini biasa digunakan untuk bahan dasar parfum dan kosmetik.

Harga jual minyak akar wangi ini Rp 1.100.000 per kilogram. Harga ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya dihargai Rp 800.000 per kilogramnya. Namun meski begitu harga jual Indonesia belum bisa menyamai harga minyak akar wangi asal Haiti yang mencapai Rp1,8 juta per kilogramnya. “Kualitas minyak kita masih rendah kalah sama Haiti,” ujarnya.

Ede manambahkan, rendahnya kualitas dan pasokan minyak akar wangi dari Indonesia ini diakibatkan beberapa faktor. Di antaranya faktor proses produksi dan kebutuhan bahan baku yang masih kurang. Dalam hal produksi, para pengusaha masih menggunakan alat penyulingan tradisonal dengan cara dikukus, sehingga tidak dapat menghasilkan kuantitas dan kualitas minyak yang maksimal. Sedangkan untuk kebutuhan bahan baku hanya tersedia sekitar 1.500 ton dari luas lahan sekitar 1.700 hektar.

Karena itu, untuk meningkatkan hasil produksi, para pengusaha meminta pemerintah untuk membantu pengadaan tambahan bahan baku dengan memperluas lahan tanam. Selain itu juga bantuan permodalan bagi pengusaha untuk pengadaan mesin penyulingan.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Garut, Cucu Hidayat, mengaku pihaknya terus melakukan pengembangan usaha minyak akar wangi ini. Bahkan pada tahun 2010 ini, Garut dijadikan sebagai daerah percontohan oleh pemerintah pusat dalam program pengembangan minyak akar wangi.

Bantuan yang diberikan kepada pengusaha untuk program tersebut dia ntaranya pembuatan pabrik seluas 1.000 meter dengan nilai sekitar Rp 300 juta, mesin penyuling minyak dari pemerintah pusat berupa satu unit mesin boiler dengan kapasitar uap 2.500 kilogram senilai Rp1,4 miliar dan ketel sebanyak 10 unit dari koperasi pengusaha senilai Rp 1 miliar serta pengadaan lahan tanam seluas 3.500 meter dari pemerintah daerah. “Pabrik ini diharapkan bisa beroperasi tahun depan,” ujar Cucu.

Dia berharap dengan bertambahnya pabrik ini dapat mendorong hasil produksi minyak akar wangi Indonesia asal Garut. Target produksi untuk tahun 2011 diperkirakan mencapai 80 ton. Selain itu, pengembangan industri minyak akar wangi juga dilakukan dengan cara memberikan pelatihan manajemen kepada pengusaha. “Kami ingin akar wangi Garut kembali berjaya,” ujar Cucu.

Sigit Zulmunir

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

7 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya