Pemerintah Diminta Hati-hati Bebaskan Bea Impor Gula

Reporter

Editor

Rabu, 1 Desember 2010 15:27 WIB

TEMPO/Dinul Mubarok
TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Heinrich Napitupulu meminta pemerintah mempertimbangkan hati-hati wacana pembebasan bea masuk impor gula. Jika bea masuk dibebaskan, ia mengkhawatirkan premi impor gula Thailand juga ikut naik. "Premi naik maka harga gula sama saja pada saat bea masuk tidak dibebaskan," kata dia kepada Tempo, Rabu (01/12).

Premi merupakan biaya yang dibayarkan importir gula dengan spesifikasi khusus. Selama ini premi sekitar US$ 70 per ton. Sebelum diimpor, produsen memproduksi sesuai kebutuhan Indonesia dengan tingkat kejernihan 70 (icumsa/IU)) sampai 200 (IU). Semakin rendah icumsa warna gula semakin putih. Sebelum membuat gula khusus Indonesia, produsen harus membersihkan dulu semua mesinnya. Sehingga ada tambahan premi.

Heinrich menambahkan, memang tidak ada korelasi langsung jika bea masuk diturunkan, lalu premi otomatis naik. "Tapi, mereka pedagang. Mereka akan memperhatikan kebijakan Indonesia. Jika Indonesia menunjukkan sangat butuh gula, artinya Indonesia mau membeli gula dengan harga berapa pun," ujarnya.

Wacana pembebasan bea masuk muncul ketika Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso, mengeluhkan harga gula dalam negeri yang tergolong mahal. Kenaikan harga salah satunya dikarenakan tingginya harga gula dunia, yang saat ini US$ 727 per ton. Padahal, Indonesia berencana mengimpor gula sebanyak 450 ribu ton. Sehingga Sutarto ingin bea masuk dibebaskan untuk menurunkan harga di dalam negeri.

Data Kementerian Perdagangan menunjukkan harga gula rata-rata selama November mencapai Rp 11.026 per kilogram, lebih tinggi ketimbang harga Oktober sebesar Rp 10.944 per kg. "Agar tidak memberatkan konsumen, sementara ini kami minta bea masuk impor dibebaskan," kata Sutarto. Ia menjamin kebijakan itu tidak merugikan petani karena impor dilakukan saat petani tidak sedang dalam musim giling.

Rencana pembebasan bea impor didukung oleh perusahaan pelat merah. Menurut Corporate Secretary PT Perusahaan Nusantara XI, Adig Suwandi, jika bea masuk impor gula dibebaskan, maka harga gula akan lebih rendah. Dengan bea masuk, harga gula mencapai Rp 10 ribu per kg. Namun, bila tanpa bea masuk harga akan turun dengan selisih Rp 790 per kg. "Besaran selisihnya sudah cukup lumayan,” kata dia.

EKA UTAMI APRILIA

Berita terkait

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

6 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

6 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

6 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

7 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

8 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

11 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

24 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

26 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

26 hari lalu

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

Tidak disebutkan detail kapan izin impor daging kerbau diberikan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

27 hari lalu

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

Berita terpopuler bisnis pada Selasa kemarin dimulai dari penjelasan Dirut PT Timah soal jebloknya pendapatan negara dari sektor timah pada 2023.

Baca Selengkapnya