TEMPO Interaktif, Jakarta -DPR akan meminta Badan Pemeriksa Keuangan melakukan audit investigasi penawaran saham perdana PT Krakatau Steel. "Kami akan meminta BPK melakukan audit investigasi,” kata Wakil Ketua Komisi Keuangan Achsanul Qosasi kepada Tempo, Selasa (30/11).
Menurut Achsanul dengan dilakukannya audit investigasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan tersebut, akan jelas siapa saja yang mendapat penjatahan saham Krakatau tersebut. “Dari audit itu akan ketahuan penjatahannya bagaimana,” katanya.
Dari hasil audit BPK tersebut, DPR baru akan memutuskan akan membentuk panitia kerja atau panitia khusus. Menurut Achsanul itu adalah pilihan-pilihan yang bisa dilakukan oleh DPR.
Tentang pembentukan panitia kerja, dia berharap bisa berbentuk panitia kerja gabungan antara Komisi BUMN dan Komisi Keuangan. Saat ini, kata Achsanul Komisi Keuangan akan mendengarkan terlebih dulu penjelasan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
Pendapat anggota Komisi Keuangan DPR tentang penawaran saham PT Krakatau Steel semalam tak satu suara. Ada yang menginginkan agar segera dilakukan audit investigasi, namun ada juga yang ingin mendengarkan terlebih dahulu penjelasan Krakatau Steel, penjamin emisi dan pemerintah.
Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).