Pasokan Premium di Kota Madiun dan Pacitan Berkurang
Kamis, 25 November 2010 17:54 WIB
“Dulu dalam sehari kami bisa DO (delivery order) sampai 24.000 liter, tapi sekarang maksimal 16.000 liter,” kata pengawas SPBU di perempatan Jalan Mayjen Sungkono, Kota Madiun, Dedin Sumanto, Kamis (25/11).
Hal senada dikemukakan pengawas SPBU di Jalan Soekarno Hatta, Kota Madiun, Meylida. Biasanya setiap hari mendapatkan pengiriman 16.000 liter, tapi saat ini dibatasi hanya 8.000 liter. ”Pengurangan sudah dirasakan sejak awal November,” ujarnya.
Akibat berkurangnya jatah pengiriman, antrian panjang kendaraan roda dua maupun roda empat tampak di hampir semua SPBU di Kota Madiun. “Saya sudah cari bensin di dua SPBU, ternyata habis, dan baru dapat di sini,” tutur Hari yang antri di SPBU Jalan Mayjen Sungkono.
Menurut informasi yang diterima para pengelola SPBU, pengurangan jatah premium terkait rencana pemerintah yang mengurangi subsidi premium, dan mengalihkan ke pertamax bagi mobil buatan tahun 2005 ke atas.
Hal yang sama terjadi di Pacitan. “Biasanya per hari kami mendapat jatah premium 24.000 liter, tapi sejak tanggal 8 hingga 30 Nopember nanti, kami hanya mendapat jatah 16.000 liter,” kata Sudarsono, pengawas SPBU di Kelurahan Ploso, Kecamatan Pacitan. Tak hanya premium, jatah solar juga berkurang 50 persen dari biasanya 16.000 liter menjadi 8.000 liter per hari.
Perubahan volume penyaluran BBM itu berlaku bagi semua SPBU sejak awal Nopember lalu. Hal itu tertuang dalam surat PT Pertamina (Persero) Pemasaran BBM Retail Region V Madiun Kediri tertanggal 5 November 2010. Surat bernomor 624/F15120/2010-S3 itu berisi tentang rencana penyaluran bulan Nopember 2010.
Para pengelola SPBU di Kota Madiun maupun Kabupaten Pacitan mengatakan akibat pengurangan jatah premiun, omset mereka juga menurun. Namun tidak seorang pun di antara mereka yang bersedia menyebutkan besarnya penurunan amset.
Sales Representative PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran Wilayah V yang juga Penjabat Sementara Sales Representative Wilayah VI Fanda Chrismianto mengatakan, yang terjadi adalah penghematan premium.
“Penghematan itu mengurangi perkiraan kebutuhan sampai di bawah lima persen dari perkiraan kebutuhan sebelumnya,” ucap Fanda. Pengurangan perkiraan (prognosa) kebutuhan premium ini terkait rencana pemerintah yang akan mengurangi subsidi BBM jenis premiun. “Diharapkan dengan pengurangan prognosa premium itu akan bisa disanggah dengan peningkatan penggunaan pertamax,” paparnya.
Dari sisi pemasaran, PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran Wilayah V melayani enam kabupaten dan kota di eks Karesidenan Madiun ditambah Kabupaten Nganjuk. Sedangkan Wilayah VI meliputi enam kabupaten dan kota di wilayah eks Karesidenan Kediri ditambah Kabupaten Jombang. ISHOMUDDIN.