Food Estate Difokuskan untuk Perusahaan Pelat Merah

Reporter

Editor

Kamis, 25 November 2010 14:52 WIB

Kawasan hutan di Jayapura, Papua.[TEMPO/ Arif Fadillah]
TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian Gatot Irianto menyatakan pengembangan mega proyek food estate di Merauke atau Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) akan diutamakan untuk badan usaha milik negara.

"Fokus utamanya kami minta dulu kepada perusahaan-perusahaan BUMN. Sudah ada BUMN Kehutanan seperti Inhutani I, II, III, V, dan Perhutani. Biar lebih mengutamakan kepentingan rakyat dulu," ujar Gatot kepada Tempo, Kamis (25/11).

Menurut dia, pengembangan MIFEE tidak akan membuka lahan baru tapi menggunakan lahan yang tak terpakai. "Di Kabupaten sudah mengusulkan lokasinya. Pada 2011 kita eksekusi dengan menanami lahan," kata Gatot.

Mengenai demo penolakan MIFEE yang dilakukan warga Jayapura pada Rabu (24/11), Gatot tak mau berkomentar. "Ya, kalau hanya atas nama kelompok saja tidak bisa berarti seluruhnya menolak," kata dia.

Seiring pengembangan MIFEE, pihaknya juga mempersiapkan masyarakat lokal agar menguasai penggunaan teknologi. "Sehingga nantinya hasil pangan mereka bisa bersaing dengan yang lain," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Pelaksana MIFEE, Sutoto, menyebutkan telah ada dua dari 37 calon investor yang tengah menyelesaikan proses pengurusan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dalam rangka program MIFEE tersebut.

Sedangkan 35 calon investor lain baru dalam tahap mendapatkan izin pendirian lokasi dari bupati setempat. "Sudah ada dua perusahaan yang serius bergabung dalam Food Estate Merauke, yaitu Grup Cendrawasih dan Rajawali," katanya.

Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan untuk pengembangan MIFEE, pemerintah bakal memberi prioritas bagi investor yang mau berkontribusi membangun infrastruktur di kawasan food estate Merauke.

"Kalau mengandalkan pemerintah butuh anggaran besar. Karena itu, kita ingin melibatkan swasta. Jadi nanti kami akan melihat investor yang serius. Tentunya bakal ada kompensasi atas kontribusi ini. Salah satunya, insentif pajak," ujar Suswono beberapa waktu lalu.

Food Estate merupakan konsep pengembangan produksi pangan yang dilakukan secara terintegrasi. Program ini mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan yang berada di suatu kawasan lahan yang sangat luas, serta
dikonsentrasikan di luar Pulau Jawa.

Hasil pengembangan Food Estate bisa memperkuat ketahanan pangan nasional. Jika berlebih bisa diekspor. Di Merauke, jumlah lahan yang telah disetujui untuk food estate seluas 552 ribu hektare, atau sekitar setengah dari total lahan yang diperlukan para calon investor.

ROSALINA

Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

53 menit lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

1 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

3 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

4 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

5 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

6 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

8 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya