Amerika Serikat Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2011

Reporter

Editor

Kamis, 25 November 2010 06:24 WIB

REUTERS/Lee Jae-Won
TEMPO Interaktif, Washington -Krisis finansial yang melanda Amerika Serikat dua tahun lalu masih jauh dari pemulihan. Pertumbuhan pada kuartal ketiga yang sebesar 2,5 persen memang lebih tinggi dari perkiraan, namun tingkat pengangguran masih 9,6 persen.

Melihat kondisi itu, bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserves, terpaksa melakukan langkah radikal kemarin dengan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2011 dari 3,5-4,2 persen menjadi 3-3,6 persen.

Tingkat pengangguran akan tetap di level 9 persen dan berada di atas 8 persen sampai akhir 2012. Keputusan ini dibuat setelah Fed mengumumkan rencana untuk membeli surat utang negaranya sampai US$ 600 miliar dalam rangka meningkatkan pertumbuhan.

Tapi rupanya tidak semua pejabat Fed percaya pembelian surat utang akan menaikkan pertumbuhan ekonomi. Bahkan beberapa di antara mereka menilai langkah ini hanya akan menyebabkan sistem perbankan rentan inflasi.

"Sangat mengejutkan melihat bagaimana Fed terpecah," kata ekonom senior dari Bank Wells Fargo, Mark Vitner. "Jelas terlihat keputusan ini digulirkan oleh Ben Bernanke (Gubernur Federal Reserves)."

Pemangkasan pertumbuhan ekonomi Amerika tidak terlalu berdampak pada pergerakan bursa regional Asia dan Eropa kemarin. Harga saham di dua benua itu tidak terlalu bergerak, meskipun ada kekhawatiran soal dampak perang antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Banyak pelaku pasar mulai bergerak ke investasi yang lebih aman, seperti emas dan surat utang pemerintah Jepang. Nilai tukar euro bergerak dari level enam pekan terendahnya, namun masih dalam tren lemah di tengah rencana pemberian dana talangan untuk masalah utang Irlandia.

Nilai mata uang Korea Selatan, won, naik 0,5 persen setelah terjadi konflik di Semenanjung Korea. Harga saham dan obligasi berjangkanya naik, yang mengindikasikan investor jangka panjang melihat kesempatan untuk mengambil cepat dan murah. Indeks acuan Korea Selatan, Kospi, ditutup turun 0,2 persen.
REUTERS | SORTA TOBING


Berita terkait

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.

Baca Selengkapnya

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.

Baca Selengkapnya

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.

Baca Selengkapnya