Puluhan Blok Rusunawa Ditargetkan Rampung April 2011

Reporter

Editor

Kamis, 18 November 2010 18:26 WIB

Rumah Susun Sederhana Sewa. TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan sejumlah blok rumah susun sederhana sewa atau rusunawa, yang dikerjakan mulai September tahun ini, dapat dirampungkan pada April tahun depan. Menurut Direktur Jenderal Cipta Karya Budi Yuwono, pembangunan rusunawa ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang bermukim di berbagai kota besar.

Setidaknya terdapat 37 blok kembar (twin block) rusunawa baru yang tersebar di 27 lokasi di 12 provinsi Tanah Air. Selain menjadi alternatif pilihan tempat tinggal, pembangunan rusunawa diharapkan mengurangi permukiman kumuh yang tersebar di kota besar. "Tujuannya agar masyarakat berpenghasilan rendah tak lagi menempati permukiman kumuh," kata Budi di Jakarta, Rabu (18/11).

Pembangunan 37 blok kembar diperkirakan menghasilkan 3.663 unit rusunawa di 12 provinsi. Dengan jumlah tersebut, pemerintah bisa melayani kebutuhan permukiman layak huni untuk 3.663 keluarga. Rusunawa ini dapat disewa oleh masyarakat berpenghasilan maksimum Rp 2,5 juta per bulan. Cicilan per bulan untuk rusunawa tipe 24 ini minimum Rp 200 ribu.

Kementerian tengah memprioritaskan pembangunan rusunawa di Jawa Timur dengan target pembangunan 8 blok kembar. Satu blok kembar memiliki 99 unit rusunawa, atau 792 unit rusunawa. Untuk Gresik dan Surabaya, kawasan kumuh mulai berkurang karena dibantu rusunawa. “Masalahnya, jika satu permukiman kumuh berkurang, permukiman kumuh lain tercipta," kata Budi.

Menurut Budi, Kementerian perlu bekerja sama dengan pemerintah daerah. Apalagi pemerintah setempat memiliki kepentingan yang sama dalam mengurangi permukiman kumuh. "Saat ini sudah ada beberapa daerah yang meminta Kementerian membangun rusunawa di wilayahnya," kata Budi tanpa menjelaskan lokasinya.

Pembangunan 37 blok kembar itu merupakan bagian dari Rencana Strategis 2010-2014 Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang menargetkan pembangunan 270 blok kembar. Jumlah itu naik dari target 2005-2009, yang hanya 193 blok kembar. Anggaran yang dikeluarkan pemerintah selama lima tahun mencapai Rp 3,24 triliun atau Rp 12 miliar untuk setiap satu rusunawa.

SUTJI DECILYA

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

8 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

9 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

24 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

26 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya