BPPN Yakin Didukung dalam Restrukturisasi Hutang APP

Reporter

Editor

Selasa, 11 November 2003 17:21 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Penyehatan Perbankan Nasional optimis pihaknya memperoleh dukungan dalam program restrukturisasi PT Asia Pulp and Paper yang disepakati dalam pertemuan di Bali beberapa waktu lalu. Keyakinan ini diperoleh karena dalam road show BPPN bertemu dengan pihak kreditur yang tidak sempat hadir di Bali, menunjukkan indikasi yang positif, yaitu mendukung program restrusturisasi. “Saya tidak melihat ada kesan yang menolak,” kata Ketua BPPN Syafrudin Temenggung kepada pers sebelum mengikuti rapat Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) di Gedung Departemen Keuangan, Jakarta, Senin (7/10). Syafrudin menjelaskan dalam pertemuan tersebut hadir wakil dari pemegang obligasi dolar (International Bond Holder), serta kreditur lainnya yang berasal dari institusi-institusi perbankan maupun firma-firma perdagangan (Trading Firm). Dalam kesempatan itu, BPPN mempresentasikan tema restrukturisasi APP, dan tidak dijumpai adanya penolakan. Bahkan mereka mendukung kerangka waktu yang ditetapkan dalam program restrukturisasi tersebut. Namun, meski demikian, dukungan ini belum secara resmi ditegaskan para kreditur. Menurut Syafrudin, dukungan yang positif itu akan dituangkan dalam suatu kesepakatan yang sah secara hukum. “Nantinya kita akan buat suatu term,” katanya. Saat ini, lanjut dia, konsultan hukum sedang mempersiapkannya. Seperti yang diketahui dalam pertemuan di Bali beberapa waktu lalu, BPPN dan pihak kreditur menyepakati program restrukturisasi hutang APP sebesar US$ 6,2 miliar. Penyelesaian hutang APP diperpanjang selama sepuluh tahun yang terbagi atas tiga bagian. Pertama, hutang sebesar senilai US$ 1,2 miliar diperpanjang selama sepuluh tahun. Kedua, hutang sebesar US$ 3 miliar akan dibiayai kembali (refinancing) dalam jangka waktu sepuluh tahun. Ketiga, hutang senilai US$ 2 miliar akan ditukar dengan convertible bond (obligasi yang bisa ditukar dengan saham). (Dara Meutia Uning-Tempo News Room)

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

30 detik lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

9 menit lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

12 menit lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Profil Lil Boi, Rapper yang Bergabung dengan H1ghr

16 menit lalu

Profil Lil Boi, Rapper yang Bergabung dengan H1ghr

Oh Seung-taek atau Lil Boi rapper Korea Selatan baru-baru ini bergabung dengan agensi H1ghr

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

17 menit lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

22 menit lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

26 menit lalu

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

Saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga di tingkat petani maupun di tingkat peternak.

Baca Selengkapnya

Alasan Kejaksaan Agung Periksa Robert Bonosusatya sebagai Saksi di Perkara Korupsi di PT Timah

28 menit lalu

Alasan Kejaksaan Agung Periksa Robert Bonosusatya sebagai Saksi di Perkara Korupsi di PT Timah

Robert Bonosusatya mengklaim hanya berteman dengan keempat nama tersangka korupsi timah, tapi tak pernah berbisnis timah.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

36 menit lalu

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

Mulai dari evaluasi Merdeka Belajar 26 episode hingga menagih janji Prabowo-Gibran, ini desakan dari P2G dalam Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

4 Cara Daftar CapCut Creator hingga Menghasilkan Uang

45 menit lalu

4 Cara Daftar CapCut Creator hingga Menghasilkan Uang

Cara mendaftar CapCut creator cukup mudah dilakukan. Anda bisa mendaftar menggunakan ponsel. Jika konsisten, Anda akan mendapat gaji.

Baca Selengkapnya