Omzet Pengusaha Batik Naik 300 Persen  

Reporter

Editor

Jumat, 17 September 2010 14:38 WIB

TEMPO/Nunu Nugraha

TEMPO Interaktif, Surakarta - Omzet pengusaha batik di Surakarta meningkat hingga 300 persen selama libur Hari Raya Idul Fitri. Pengusaha batik Gunawan Setiawan mengatakan pengunjung mulai ramai sejak hari pertama buka pasca Lebaran. “Saya mulai buka pada Minggu. Dan pembelinya sangat ramai,” katanya kepada Tempo, hari ini.

Menurut dia, tanggal jatuhnya Lebaran sangat pas karena memberikan waktu untuk pemudik berbelanja. “Tidak seperti tahun lalu, yang terasa pendek. Tahun ini, rasanya libur saat Lebaran lebih panjang,” katanya.

Jenis batik yang banyak dibeli seperti batik tulis warna alam dan batik tulis warna sintetis. Gunawan menerangkan batik tulis warna alam paling murah dijual Rp 250 ribu. “Yang warna sintetis Rp 100-150 ribu,” ujar pria yang juga Ketua Komunitas Pengusaha Batik di Kauman.

Warna alam lebih mahal karena prosesnya lebih sulit, termasuk mencari bahan baku pewarnaan. “Meski lebih mahal, justru malah paling laku,” ucapnya. Dia memperkirakan ramainya pembeli akan berakhir akhir pekan ini, bersamaan dengan selesainya libur anak sekolah.

Selain penjualan, tokonya juga ramai dengan wisatawan yang ingin belajar membatik. Biasanya mereka menghabiskan waktu dua jam dalam sehari untuk belajar. “Mereka penasaran. Ingin tahu proses membatik seperti apa,” katanya. Jika di hari biasa tidak mesti ada yang belajar, maka saat liburan kali ini tiap harinya ada 20-30 orang. “Biayanya Rp 15 ribu per orang per dua jam,” katanya.

Terpisah, Ketua ASITA (Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies) Surakarta Suharto mengatakan bahwa Surakarta memang sudah dikenal sebagai kota wisata belanja. “Utamanya batik,” terangnya.

Menurutnya, potensi Surakarta sebagai wisata belanja batik harus terus digalakkan. Apalagi sudah ada dua kampung batik, Kauman dan Laweyan. “Juga ada pasar penjualan batik di Pasar Klewer,” lanjutnya. Selain batik, wisatawan yang datang ke Surakarta juga dapat membeli oleh-oleh dan suvenir khas Surakarta seperti abon dan wayang.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

5 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

6 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

9 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

34 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

36 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

53 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya